Marlina

Sulung dari empat bersaudara ini kelahiran Bondowoso, 4 Maret 1971. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Bondowoso. Kuliah D2 PGSD di IKIP Negeri Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkenalan dengan 50 Alat Musik Tradisional Indonesia

Berkenalan dengan 50 Alat Musik Tradisional Indonesia

#TaGurKe-243

Berkenalan dengan 50 Alat Musik Tradisional Indonesia

Siapa yang tak kenal dengan negeri kepulauan Nusantara? Negara dengan ribuan pulau yang bertebaran di sekitar garis khatulistiwa ini memiliki beragam budaya, salah satunya adalah alat musik. Alat musik yang ada di Indonesia jumlahnyapun banyak sesuai dengan daerah asalnya. Tiap alat musik punya keunikan yang membedakannya dengan alat musik dari daerah lain. Alat musik ini dikenal dengan nama alat musik tradisional.

Jenis bunyi alat musik tradisional terdiri dari:

a. Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin atau napas.

b. Ideofon, yaitu bunyi yang berasal dari bahan dasar alat musik tersebut dibuat.

c. Kordofon, yaitu bunyi yang berasal dari dawai atau senar.

d. Membranofon, yaitu bunyi yang berasal dari pukulan pada selaput atau area lunak pada alat musik.

Berikut nama alat musik tradisional yang ada di Indonesia beserta asal daerah, jenis bunyi yang dihasilkan, dan cara memainkannya.

1. Serune Kale (Nanggroe Aceh Darussalam)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Bentuknya mirip seruling.

2. Aramba (Sumatera Utara)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul. Bentuknya mirip gong.

3. Saluang (Sumatera Barat)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Bentuknya mirip seruling.

4. Talempong (Sumatera Barat)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu. Bentuk talempong mirip dengan bonang (Jawa Tengah).

5. Pupuik Batang Padi (Sumatera Barat)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Terbuat dari ruas batang padi yang sudang tua dan berbuku.

6. Serunai (Sumatera Barat)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Terbuat dari padi, kayu, dan bambu.

7. Tambua dan Tansa (Sumatera Barat)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul secara serentak. Terbuat dari kayu yang dilubangi bagian tengahnya.

8. Gambus (Riau)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik. Bentuknya mirip gitar.

9. Serangko (Jambi)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Bentuknya mirip seruling, terbuat dari tanduk kerbau.

10. Akordeon (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup. Bentuknya mirip pianika namun dapat dilipat dan dilengkapi bilah gamitan.

11. Burdah atau Gendang Oku (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi membranofon , dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Terbuat dari bahan kulit binatang atau kayu. Burdah sejenis dengan rebana.

12. Tenun (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul. Terbuat dari kayu yang berbentuk segitiga. Dinamakan tenun karena sering digunakan sebagai penghibur para pekerja yang sedang menenun.

13. Kenong Basemah (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat. Terbuat dari tembaga.

14. Tebangan (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Tebangan mirip dengan rebana.

15. Genggong (Sumatera Selatan)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup, dipegang dengan tangan kiri kemudian bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Sejenis alat musik tiup harmonika.

16. Doll (Bengkulu)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat. Bentuknya mirip gendang.

17. Bende (Lampung)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat. Bentuknya mirip gong.

18. Kompang (Lampung)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Terbuat dari kulit kambing atau kayu. Kompang mirip dengan rebana.

19. Gendang Melayu (Kepulauan Bangka Belitung)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan.

20. Caklemong (Bangka Belitung)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul. Bentuknya melengkung ke bawah.

21. Gambangan (Bangka Belitung)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu. Terdiri dari tujuh potongan kayu.

22. Gendang Panjang (Kepulauan Riau)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan.

23. Tehyan (DKI Jakarta)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan memainkan biola.

24. Angklung (Jawa Barat)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara digerakkan atau digoyang menggunakan tangan.

25. Kendang (Jawa Barat)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan.

26. Kulanter ( Jawa Barat)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul, biasanya dijadikan pengiring kendang.

27. Gong (Jawa Barat)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

28. Jengglong (Jawa Barat)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat. Bentuknya menyerupai gong kecil.

29. Rebab (Jawa Barat)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan seperti biola yaitu di gesek. Bentuk rebab seperti busur panah.

30. Gamelan (Jawa Tengah)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

31. Gendang (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

32. Bonang (Jawa Timur)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

33. Gendang (Banten)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

34. Gengceng (Bali)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara diletakkan pada kedua tangan kemudian ditepuk.

35. Serunai (Nusa Tenggara Barat)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup.

36. Sasando (Nusa Tenggara Timur)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

37. Japen (Kalimantan Tengah)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

38. Sampe (Kalimantan Timur)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

39. Tuma (Kalimantan Barat)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

40. Panting (Kalimantan Tengah)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

41. Kolintang (Sulawesi Utara)

Jenis bunyi ideofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

42. Ganda (Sulawesi Tengah)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

43. Keso (Sulawesi Selatan)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara digesek pada bagian senarnya.

44. Ladolado (Sulawesi Tenggara)

Jenis bunyi ideopon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat.

45. Ganda (Gorontalo)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

46. Kecapi (Sulawesi Barat)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

47. Nafiri (Maluku)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan.

48. FU (Maluku Utara)

Jenis bunyi aerofon, dimainkan dengan cara ditiup.

49. Tifa (Papua)

Jenis bunyi membranofon, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan.

50. Guoto (Papua Barat)

Jenis bunyi kordofon, dimainkan dengan cara dipetik.

Demikianlah alat musik tradisional yang ada di Indonesia dengan segala pernak perniknya. Semoga artikel yang diolah dari berbagai sumber ini dapat menambah khazanah pengetahuan kita tentang budaya yang dimiliki bangsa kita. Bisa dishare terutama untuk anak didik selaku pewaris dan pelestari budaya yang kita miliki. Salam Bhinneka Tunggal Ika!

@home, 19092020_Marlina, SPd.

#MenujuGurusiana365

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lengkap sekali Bu.Sangat bermanfaat.

19 Sep
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Bpk....

19 Sep

Informasi penting, Bu. Terima kasih.

19 Sep
Balas

sama2, Bpk

19 Sep

Tulisan yang informatif Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

19 Sep
Balas

Masya Allah, Ibu.... Terima kasih selalu singgah.

19 Sep

keren.. terimaksih ilmunya, emoga kita dan para pemuda pemudi bisa mengenal dan memelihara klestraiannya. aamin

19 Sep
Balas

Aamiin. Terima kasih, Bu....

21 Sep

Alhamdulillah dapat ilmu baru. Ternyata Sumatera banyak menghasilkan alat musik tradisional, misalnya Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. Salam Literasi...

19 Sep
Balas

Salam, Bpk. Terima kasih sudah singgah.

19 Sep



search

New Post