Navigasi Web
Sssssstttt... Dengarkan aku!!

Sssssstttt... Dengarkan aku!!

"Merekalah yang dengan contoh dan cinta/mengajarkan dialog dan menghormati orang lain" .

Kalimat yang ditulis oleh Paulo Freire, seorang tokoh pendidikan brasil dan Teoretikus pendidikan yang berpengaruh di dunia bahwa seorang anak akan berproses dalam lingkungan yang sangat luas dan beragam, mulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan dan lebih banyak lagi. Anak memiliki dimensi spiritual unik, sebagai orang tua harus dapat menyadari dalam menciptakan lingkungan yang mendukung. Bagaimana kita sebagai orang tua dapat membuat anak-anak tetap berhubungan dengan pengalaman khayalan mereka, sehingga mereka tidak meninggalkannya di masa kanak-kanaknya?.

Sebetulnya, apa yang ditemui anak-anak ini? Kiatnya adalah tetap waspada dan menerima -mendengarkanya- , sehingga anak-anak merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan, khayalan, dan perspektif mereka. Masih banyak masyarakat kita lebih menekankan memberi instruksi kepada anak-anak daripada mendengarkan mereka.Spiritualitas naluriah anak-anak perlu dirawat, dijaga agar tetap hidup -bukan disingkirkan demi kenyamanan praktis. Anak-anak dikaruniai dengan persepsi bawaan yang jernih. Dengan mendengarkan, memahami, dan menghormati, kita memperkaya dunia anak-anak dan dunia tempat kita mengantarkan mereka.

Anak-anak adalah pengamat yang baik, reseptif, dan sadar . Mereka memiliki karunia bawaan berupa pandangan batin yang dalam kesucian mereka belum hilang. Seorang anak melihat hal-hal di dunianya yang kita mungkin tidak bisa melihatnya. Jika berbicara dengan orang dewasa yang reseptif tentang apa yang dirasakannya memberi dunianya suara dan memberinya perbendaharaan kata untuk pengalamannya yang kaya dan gagasan uniknya. Kadang-kadang teori ini tampak jelas kebenarannya. Dengan kita mendengarkan membuat anak-anak merasa diakui dan memberi mereka kepercayaan pada diri mereka sendiri, mereka merasa istimewa dan aman dalam keunikan mereka sendiri ketika mereka didengarkan, dan juga dengan didengarkannya anak-anak tahu bahwa perasaan dan gagasan mereka baik-baik saja, dan memberi kesempatan untuk menyatakan emosi mereka daripada memesannya.

Satu hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua jangan sekali-kali mempermalukan atau mengatur ketika mereka mengungkapkan emosi tertentu.Jika dari awal perasaan mereka tidak dihargai, mereka akan mengingkari emosi dan tidak pandai berkomunikasi kelak dalam kehidupan mereka. menghormati perasaan seorang anak berarti menghormati jiwa mereka. Anak-anak mempunyai perasaan mendalam seperti orang dewasa, tetapi mereka belum mempunyai perbendaraan kata yang cukup untuk mengungkapkan emosi mereka. Mendengarkan tidak memerlukan keahlian khusus, maka dengarkanlah saja apa yang dikatakan anak anda! Lihat apa yang mereka lihat! Jangan lewatkan kesempatan ini!

Allah Swt telah menciptakan dua buah telinga dan satu mulut, maka perbanyaklah mendengar!

Semoga bermanfaat,

Salam!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pingin ngikut

12 Jan
Balas

Alhamdulillah....hhhhiiii

12 Jan

Ini salah satu mutiara yang terdapat dikomunitas Guru Pegiat Literasi Tulungagung. Saya merasakan aura positif yang luar biasa dan juga potensi litetatnya cukup matang. Dari tulisanya saya merasakan adanya bayak buku yg telah dia lahapnya. Hsl ini bisa kita rasakan dari diksi dn penyusunan kalimstnya yang sangst enak, logis fn dekaligus mengalir. Mantap bu.

11 Jan
Balas

Children see, children do. Anak melihat dan anak akan melakukan. Mantap dan keren, Bu Marifa. Selamat datang di Gurusiana. Semoga kerasan di rumah besar para guru penulis ini. Sukses selalu. Barakallah.

11 Jan
Balas

Terima kasih... Master sam, masih sbg pendatang baru mohon sarannya !

11 Jan
Balas

Aamiin ya rabbal 'alamiin ,

11 Jan
Balas



search

New Post