MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF, KONEKSI ANTAR MATERI
Oleh : Marida Ernawaty,S.S
CGP Angkatan 7.
KESIMPULAN DAN REFLEKSI MODUL
Sebagai seorang guru yang profesional, kita harus berperan aktif dalam menerapkan budaya positif di sekolah.
Budaya Positif di sekolah dapat diimplementasikan dengan pemahaman konsep-konsep inti.
Konsep Inti Budaya Positif antara lain
1. Disiplin Positif.
2. Motivasi Perilaku Manusia (hukuman dan penghargaan).
3. Posisi Kontrol Restitusi.
4. Keyakinan sekolah/kelas.
5. Segitiga Restitusi.
Disiplin Positif
merupakan pendekatan mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri tanpa kekerasan dan ancaman sehingga anak mampu melaksanakan kewajibannya dengan penuh tanggung jawab dan motivasi anak berperilaku karena menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang diyakininya (motivasi intrinsik).
Motivasi Perilaku Manusia
1. Motivasi Ekstrinsik
a.Menghindari ketidaknyamanan/hukuman.
b.Mendapatkan imbalan/penghargaan
2. Motivasi Intrinsik
a.Menghargai diri sendiri sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya.
Hukuman dan Penghargaan
Hukuman tidak efektif dalam pembentukan karakter anak begitu juga dengan penghargaan dapat memadamkan kreativitas.Konsekuensi atas keyakinan kelas yang telah disepakati adalah hal yang lebih baik diterapkan kepada anak.
5 Posisi Kontrol Diri sebagai Guru
1. PENGHUKUM
2. PEMBUAT MERASA BERSALAH
3. TEMAN
4. PEMANTAU
5. MANAJER
Seorang guru yang baik adalah guru sebagai manajer. Sebagai manajer guru memfasilitasi murid membuat keyakinan kelas yang telah disepakati dan berdiskusi dengan siswa mengenai solusi untuk memecahkan masalah dengan melakukan segitiga restitusi sehingga teercipta perubahan identitas dari identitas gagal menjadi identitas berhasil pada siswa.
Keyakinan Sekolah/kelas.
Menerapkan budaya positif salah satu caranya dengan membuat keyakinan sekolah/kelas yang disepakati.
Keyakinan sekolah/kelas berupa pernyataan -pernyataan umum yang mudah dipahami dan diterapkan di lingkungan sekolah/kelas.
Segitiga Restitusi
Guru yang memiliki posisi kontrol manajer akan menerapkan Segitiga Restitusi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan siswa.
Tahapan Segitiga Restitusi:
1. Menstabilkan Identitas
Membuat anak yang merasa gagal karena berbuat salah menjadi berhasil terhadap dirinya.
2. Validasi Tindakan yang Salah
Membantu siswa mengenali kebutuhan dasar apa yang belum terpenuhi saat mekukan kesalahan.
3. Menanyakan Keyakinan
Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari manusia berinteraksi dengan orang lain.
KETERKAITAN ANTAR MODUL
Keterkaitan materi Budaya Positif dengan
1. Filosofi Pendidikan menurut KHD adalah penerapan budaya positif dan segitiga restitusi di sekolah merupakan bentuk pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan dapat memerdekakan siswa dalam menentukan pendapat.
2. Nilai dan Peran Guru. Budaya positif dapat terwujud saat guru sudah memiliki lima nilai Guru Penggerak yatu :berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif dan mengimplementasikan peran nya sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakkan komunitas praktisi untuk melakukan pengimbasan budaya positif.
3. Visi Guru Penggerak. Penerapan Budaya Positif di sekolah dapat mewujudkan peserta didik yang memiliki profil pelajar Pancasila, berprestasi, menguasai IPTEK dan peduli lingkungan.
REFLEKSI PEMAHAMAN ATAS KESELURUHAN MODUL
1. Saya sudah memahami konsep-konsep inti dalam modul Budaya positif berkaitan dengan disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan,posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Seluruh konsep tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Hal menarik diluar dugaan adalah hukuman tidak bisa mengubah karakter siswa untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
2. Perubahan yang terjadi pada cara berpikir saya dalam menciptakan budaya positif di kelas/sekolah setelah mempelajari modul ini adalah penerapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah saat siswa berbuat salah dan menerapkan posisi kontrol diri sebagai manajer.
3. Pengalaman dalam menerapan konsep inti modul Budaya Positif adalah melakukan segitiga restitusi dengan siswa yang berbuat salah (tidur di kelas)
4. Setelah melakukan segitiga restitusi saya merasa senang dan tenang karena tidak perlu menghukum anak tetapi anak sadar dan ber refleksi akan pelanggarannya.
5. Hal-hal yang sudah baik: berkurangnya siswa berbuat kesalahan dan sebagai guru saya tidak menghukum siswa tetapi berusaha memahami kebutuhan dasar apa pada siswa yang belum terpenuhi
Hal-hal yang perlu diperbaiki: Posisi kontrol diri sebagai seorang teman menjadi manajer.
6. Sebelum mempelajari modul ini saya biasa sebagai penghukum dan teman, perasaan saat itu lelah karena butuh energi yang besar untuk sebagai penghukum dan butuh perasaan yang bagus untuk sebagai teman.
7. Sebelum mempelajari modul ini saya belum pernah menerapkan segitiga restitusi.
Konsep-konsep dalam menerapkan Budaya Positif telah lengkap dalam modul ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar