Maria Yudica Dina S.Psi.Psi

teacher, psikoterapist, and counselor ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Filosofi RUJAK CINGUR

Siapa yang tak kenal Rujak Cingur Surabaya? Saya tiba-tiba ingin membeli. Dipelupuk mata sudah terbayang bagaimana penampakan rujak cingur.

Saya datangi seorang penjual rujak cingur...hhhmmm... aroma yang khas dari rujak cingur. Aromanya membuat air liur ini mengalir.

Saya lihat bahan-bahan yang ada di atas meja, seperti kacang tanah, cabe,pisang batu yang masih muda, gula merah, garam, air asam dan terasi bercampur dengan pekatnya petis. Kandungan dalam rujak cingur cukup sehat ada karbohidrat kalau makannya pakai lontong, ada sayurannya, ada protein dari tempe, tahu atau cingurnya. Dan terakhir berisi buah-buahan seperti timun, belimbing, bengkuang, nanas yang banyak mengandung vitamin. Filosofi rujak cingur yang melegenda jadi makanan khas Surabaya diyakini berasal jauh dari negara Mesir. Dilansir dari Pegipegi, diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahta dan berulang tahun, beliau memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya. Sayang tidak ada yang cocok di lidah.

Namun mendadak muncullah punggawa kerajaan yang mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang bernama Abdul Rojak ini membawa makanan dengan bungkus daun pisang. Setelah dicek keamanannya oleh ahli kesehatan kerajaan, raja pun mencicipinya. Ternyata ia makan dengan lahap .

Karena makanan yang disajikannya mampu memuaskan raja, Abdul Rojak pun dihadiahi kapal laut dan sebidang tanah bahkan diangkat menjadi juru masak istana. Pada akhirnya ia menolak beberapa hadiah dan hanya mengambil kapal lautnya. Ia pun mengembara dan tibalah ke Tanjung Perak, Surabaya di kala masa perdagangan. Kemudian ia menyebarkan resep makanan tersebut.

Disebabkan kesulitan mendapat cingur onta, ia pun mengganti dengan cingur sapi dan mengganti beberapa bumbu dengan yang mudah didapat, dan ternyata banyak disukai karena sedap. Kata rujak berasal dari nama "Rozak" dan cingur adalah bahan makanannya.

Dilansir dari Wikipedia, kata "cingur" sendiri berarti "mulut", merujuk pada mulut atau moncong sapi yang telah direbus dan dibersihkan. Ini merupakan bahan utama hingga disebut rujak cingur.

Jadi, itu filosofi dari rujak cingur. Unik ya.

#tantangan gurusiana

#hr 7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post