#365 Hari Menulis

#Tantangan ke - 183

#Senin, 28 September 2020

#Pentigraf

Bapak & Mamak Beserta 10 Orang Anaknya (Part 2)

Oleh - Oleh Kue Taik Kucing untuk Sikembar

Sebelum berangkat berjualan kapas, Bapak selalu memanggil adikku yang kembar, Bapak sangat sayang kepada si kembar, bapak selalu bercanda dan tidak lupa mencium sikembar kecil yang lucu, sambil bertanya kepada sikembar, "nanti kalau bapak dapat duit mau beli apa kembar?" Tanya bapakku dengan candanya sambil mencium pipi kanan dan kiri sikembar yang rasanya ingin cepat - cepat bermain dengan teman-temannya.

Sambil memegang kepala sikembar, bapak minta di do'akan supaya dagangannya laku dan habis, agar pulangnya nanti bisa bawa oleh - oleh untuk sikembar kecil yang lucu, dengan perasaan bahagia bapak segera berangkat mencari nafkah dengan mengendarai sepeda, dibelakang sepeda sudah ada dua goni kapas yang sudah diracik, sementara di depan stang sepeda terdapat kain tilam, bantal dan guling yang masih baru.

Satu hari penuh bapak mengayuh sepeda dari desa ke desa, memasuki dusun - dusun dan jalan - jalan setapak, dengan berbekal air minum dan sedikit uang sebagai jaga kantong, siapa tahu terjadi hal - hal yang tidak diinginkan, bapak sudah ada persediaan uang, jumlahnya tidak banyak, namun alangkah gembiranya hatiku saat bapak pulang di sore hari dengan tidak ada kapasnya lagi disepedanya, itu berarti dagangan bapak laku dan habis, dan tentunya sejumlah uang sudah ada disakunya, sampai didepan rumah, bapak memanggil sikembar, tapi anehnya bapak tidak pernah paham dengan wajah mereka, itu karena wajah sikembar sangat mirif, dan anehnya lagi setiap bapak memanggil salah satu nama sikembar, yang datang kok malah kedua -duanya, tapi itulah yang nembuat hati bapak senang terhadap sikembar, akhirnya sebuah hadiah kue taik kucingpun didapat oleh kembar, namun bukan kembar saja yang menikmati, tapi 10 orang anaknyapun mendapatkan dan menikmati kue taik kucing itu.