Salah satu perintah Allah SWA kepada hambanya yang bertaqwa adalah perintah untuk menyembelih hewan qurban. Sebagaimana yang dikatakan Allah SWA dalam surah Al-Kautsar ayat 1 dan 2 “Sesungguhnya kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah”.

Peyembelihan hewan qurban dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari Tasyrik. Hewan yang bisa diqurbankan bisa dengan sapi, bisa pula dengan kambing. Satu kambing ditanggung oleh satu orang. Satu ekor sapi ditanggung oleh tujuh orang.

Perintah qurban ini untuk memperkuat jalinan hubungan manusia dengan Tuhannya. Sekaligus mempererat hubungan manusia dengan manusia. Tidak akan diterima qurban seseorang kecuali berqurban dengan taqwanya kepada Allah SWA. Jika berqurban hanya untuk dipuji dan untuk mencari nama, sesungguhnya qurbannya hanya sia-sia. Allah Maha mengetahui segala sesuatu, termasuk isi hati yang terdalam hambaNya.

Rasulullah menyampaikan dalam sebuah hadis. Bagilah hewan qurbanmu menjadi tiga bagian. Sepertiga kau peruntukkan untuk keluargamu, sepertiga untuk fakir miskin, sepertiganya lagi untuk kau hadiahkan kepada tetangga maupun kerabatmu. Disunnahkan untuk membagi daging qurban ketetangga terdekat. Samping kanan dan kiri, depan dan belakang rumah.

Makna pembagian daging qurban ini adalah agar manusia memahami bahwa ada tanggungjawab (terutama suami) untuk menafkahi keluarga. Mengembangkan rasa empati dengan sesama. Sekaligus mengajarkan manusia untuk selalu menjalin silaturahmi antar umat manusia.