Sebentar lagi, PBM untuk tahun ajaran baru segera dimulai. Setelah menjalani masa liburan dua minggu lamanya. Dihari pertama sekolah, biasanya dihabiskan untuk membersihkan lokasi sekolah. Berlanjut keacara makan-makan. Hari berikutnya, proses belajar belum juga berlangsung. Alasannya beragam. Belum tersedia absen, belum dapat kalender pendidikan, roster belum jadi ataukah RPP yang belum selesai diprint. Tentu hal ini hanya terjadi pada sekolah yang tingkat kedisiplinnya rendah.

Kedisiplinan guru pada sebuah sekolah, sangat dipengaruhi oleh ketegasan seorang kepala sekolah. Setiap tindakan kepsek mempengaruhi kondisi psikologis para guru. Apabila kepala sekolah disiplin, guru pun akan disiplin, demikian pula sebaliknya.

Pada dasarnya, guru juga manusia biasa. Sering lalai dan khilaf bahkan egois. Disinilah peranan kepala sekolah sebagai pimpinan untuk mengarahkan bawahannya.

Kepsek diberikan kewenangan yang lebih untuk mengambil kebijakan. Jika kepsek tidak berani mengambil tindakan pada gurunya yang lalai, maka terjadilah gambaran sekolah yang penulis sampaikan diawal tulisan ini.

Hanya saja dalam bertindak, tentu harus berdasarkan etika. Jangan sampai menegur didepan umum. Bisa menimbulkan sakit hati yang mendalam. Akhirnya, merusak keharmonisan dalam lingkungan sekolah.