#Tantangan Gurusiana#

#Tantangan menulis hari ke-45#

Sawahlunto, 26 Mei 2020

Kencangkan Ikat Pinggang

Oleh Maria Monalisa

Istilah ini sudah lama kita kenal. Biasanya mengenai keuangan. Meminimalisir pengeluaran keuangan. Boleh jadi dalam artian membeli sesuatu yang sangat di butuhkan dari deretan kebutuhan a sampi z. Mengutamakan kebutuhan yang pokok terlebih dahulu. Dan disesuaikan dengan dana yang ada.

Namun kini istilah mengencangkan ikat pinggang telah berkembang. Misalnya dalam masa pandemi ini. Mengencangkan ikat pinggang adalah bagaimana usaha yang dilakukan supaya masyarakat tetap berada di rumahnya masing-masing. Tidak berada di luar rumah. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Pada saat ini harus lebih diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga jarak antara satu dengan yang lain setidaknya 1 meter. Tak lupa memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun. Dan Lebaran dengan tetap di rumah saja.

Ada juga mengencangkan ikat pinggang dalam hal kesehatan. Setelah meninggalkan bulan Ramadan dan setelah melaksanakan Lebaran, biasanya ada kebiasaan yang perlu diperhatikan. Yaitu mengenai makanan. Jangan sampai mengkonsumsi makanan seperti balas dendam setelah sekian lama diredam dan sia-sia saja karena tidak terkendali. Mengkonsumsi makanan secara berlebihan malahan bisa menimbulkan penyakit. Seperti kegemukan, hypertensi, diabet, jantung dan sebagainya. Usaha untuk menjaga berat badan harus lebih ditingkatkan. Namun ada istilah biar gemuk yang penting sehat. Menurut penulis itu sah-sah saja. Dengan tetap berolah raga dan memakan makanan yang sehat dan seimbang.