#Day12

Judul: Di Batas Cakrawala

Penulis: Maria Agusta

Part 3

"Jelaskan pada Mama!" teriak Devita histeris, sambil mengguncang tubuh Nazmi.

Nazmi tergugu. Dia kesulitan untuk berbicara karena dadanya terasa sesak.

"Jelaskan sama Mama, Nak," suara Devita mulai melembut.

Wanita yang dulu pernah bekerja di sebuah bank swasta ini, memeluk sang putra dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.

Setelah tangisnya reda, Nazmi mulai bercerita.

"Papa menjemputku dari pesantren waktu itu. Dalam perjalanan menuju rumah, Papa menerima telepon dari seeeorang." Nazmi terdiam sejenak. Nampak dia sedang mengingat kejadian lalu, yang sangat ingin dilupakannya.

"Akhirnya, Papa membawaku ke sebuah rumah dan mengatakan kalau dia ada urusan sebentar. Aku disuruh menunggu di mobil. Karena sudah terlalu lama menunggu dan ingin buang air kecil, aku masuk ke rumah itu Betapa terkejutnya aku, dari ambang pintu aku nelihat Papa ...," ucapan Nazmi kembali terhenti.

Dia memegang bahu ibunya dan menatap mata wanita yang sangat dikasihinya itu Walaupun dia masih remaja, dia bertekat untuk menjaga dan melindungi sang ibu.

"Apa yang kamu lihat, Nak?" tanya Devita tidak sabar.

"Aku melihat Papa ... berpelukan dengan seorang wanita. Aku kemudian menguping pembicaraan mereka Aku akhirnya tahu, Papa telah mengkhianati Mama."

Devita merasa semakin terpukul. Dia tidak tahu bahwa putranya sangat menderita selama ini.

"Kenapa tidak cerita sama Mama?"

"Aku tidak ingin Mama merasa tersakiti. Lebih baik Mama tidak tahu."

"Tapi nyatanya Mama tetap tersakiti, Nak," tangis Devita kembali meledak. Dadanya terasa sesak menahan derita ini.