#Day7

Judul: Di Batas Cakrawala

Penulis: Maria Agusta

Part 2.

Sisil hanya bisa menangis melihat kondisi Gilang yang kesakitan. Lelaki itu meringkuk sambil memegang dadanya. Dia mulai sesak napas dan sesaat kemudian tidak sadarkan diri.

Sisil bertambah panik. Dia tidak ingin kepergok sedang berdua dengan Gilang di sini. Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan untuk segera pergi dari tempat ini. Untuk urusan Gilang, biarkan saja. Sisil akan pura-pura tidak tahu tentang sakitnya.

Kamar 405 sudah dipesan Gilang melalui aplikasi kemarin pagi. Hari ini, pukul satu siang, dia sudah harus check out.

Gilang merasa dadanya sangat nyeri. Dia terbaring sendirian di kamar dengan tubuh tertutupi selimut. Matanya bergerak liar mencari Sisil, tetapi dia tidak menemukan wanita itu di dalam kamar.

Perlahan Gilang merangkak ke kamar mandi. Di sana wanita itu juga tidak ada. Tas tangan Sisil dan barang-barang pribadi milik wanita itu, juga sudah tidak ada di dalam kamar.

Gilang meraih telepon genggan untuk menghubungi wanita itu, tetapi teleponnya tidak aktif.

Gilang masih merasakan nyeri yang sangat pada dadanya. Dia tidak kuat untuk berjalan, apalagi mengemudi. Dia merasa bingung untuk berbuat apa. Tidak mungkin dia menelepon istrinya.

Akhirnya, Gilang meminta bantuan petugas hotel untuk membawanya ke rumah sakit. Dia kembali anfal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit, Gilang segera mendapatkan pertolongan. Petugas hotel mencari nomor telepon keluarga di telepon genggam Gilang. Dia mencoba menelepon, tetapi tidak diangkat.

Petugas hotel memberikan nomor kelyarga Gilang kepada petugas rumah sakit. Setelah itu dia meninggalkan rumah sakut dan kembali ke hotel.

***