Kantor Guru Pabrik Buku
Kantor guru adalah sebuah ruangan yang bisa menjadi salah satu kunci kerja guru. Di ruangan tersebut para guru melepas lelah setelah mengajar sembari menikmati segelas teh, atau makanan kecil sekadar penghapus penat setelah menghadapi anak didik mereka dengan segala keunikannya. Di ruangan itu pula guru-guru menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya yang belum bisa terselesaikan di kelas. Di ruangan yang kadang tempat duduknya diatur semirip ruang kelas anak didiknya itu pulalah para guru berkumpul, ketika waktu istirahat berlangsung. Hanya sekitar 15 menit saja waktu istirahat para guru tersebut. Itu artinya tidak terlalu lama mereka berada di ruang guru, untuk kemudian kembali ke kelas masing-masing, dan mengajar. Para guru itu kembali akan menuju kantor guru setelah anak didik mereka pulang. Kembali mereka berkumpul di ruang kantor guru. Begitu terus berulang, selama guru masih mengajar di sekolah tersebut. Bisa jadi selama beberapa tahun atau bahkan bertahun-tahun.
Berbagai macam aktivitas dilakukan selama berada di kantor guru. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai di kelas, sampai pada sekadar ngobrol bahkan membicarakan orang lain. Aktivitas terakhir itulah yang paling sering dilakukan. Entah itu membicarakan teman sesama guru yang tengah tidak berada di ruangan kantor guru, teman guru dari sekolah lain, para anak didik mereka, membicarakan kebijakan kepala sekolah, membicarakan keluarganya, anak, istri, suami sampai pada sinetron kesayangan yang menggemaskan ketika ditonton. Semuanya mengalir begitu saja tanpa basa-basi. Tanpa rasa bersalah. Seolah nikmat rasanya, untuk melepas lelah mengajar. Sering tanpa disadari para guru saling curhat dengan terbuka bercerita tentang hal-hal pribadi yang dialami. Tentu saja seluruh yang ada di kantor guru jadi tahu semua permasalahan yang dicurhatkan. Tidak ada lagi harga sebuah rahasia.
Belum lagi kalau ada diantara para guru yang sedang kurang cocok satu sama lain. Suasana kantor bisa mendadak jadi tidak enak. Yang biasanya bercanda saling cerita, tiba-tiba saling diam. Hal yang seperti ini akan sangat mudah dirasakan oleh guru yang lain. Akan dengan mudah pula menjadi topik hangat pada saat itu. Apalagi kalau sudah ada yang main bisik-bisik tetangga. Bisa semakin panas ruangan kantor guru. Rasa suasana tidak enak bisa dengan mendadak menjalar kesemua arah. Membuat suasana kerja menjadi sangat tidak nyaman.
Namun, pemandangan akan berubah sontak, jika sekolah tersebut harus menghadapi apel adminstrasi, atau akreditasi, atau pemeriksaan-pemeriksaan lainnya oleh pihak berwenang. Ruang kantor guru berubah menjadi benar-benar kantor, layaknya kantor sebuah perusahaan, dimana para karyawannya penuh dengan kesibukan mengejar target perusahaan yang harus dicapai pada waktu yang sudah ditentukan. Dari ujung ke ujung tempat duduk dipenuhi dengan pemandangan para guru yang tidak hentinya menulis, menulis, dan menulis lagi. Bahkan tidak jarang harus sampai lembur. Tidak sempat lagi membicarakan kepala sekolah, teman, anak, istri, tetangga, sinetron, curhat, dan kegiatan membicarakan-membicarakan yang kurang bermanfaat lainnya. Semuanya sibuk menulis dan menulis,mempersiapkan berbagai macam pemeriksaan. Suasana kerja benar-benar nampak. Aktivitas membicarakan orang lain yang acap kali muncul, bahkan bisa jadi sering, tergilas oleh kesibukan menulis. Terlupakan karena tidak ada kesempatan. Karena menulis membutuhkan kerjasama yang harmonis antara pikiran, hati dan tangan. Terkonsentrasi penuh pada gagasan yang ingin dituliskan. Mulut, diam. Terhenti dari pembicaraan-pembicaraan yang kurang berarti.
Andai saja semua guru suka menulis, bukan hanya pada saat mengejar target pemeriksaan saja. Waktu istirahat yang hanya 15 menit digunakan untuk menulis, maka bisa menghindarkan diri dari membicarakan orang lain, ngerumpi atau berghibah dan menghasilkan tulisan, atau sebuah karya bermutu serta bermanfaat. Tapi kalau digunakan untuk ngerumpi atau yang sejenisnya, meskipun hanya sebentar berkumpul di ruang guru, akibat buruknya bisa cukup lama. Bisa-bisa terbawa pulang sampai ke rumah, dan besok paginya dibawa lagi ke sekolah. Ditumpahkan lagi di ruang yang sama. Begitu berulang-ulang sampai bertahun-tahun lamanya, tanpa disadari. Jika dihitung, berapa banyak orang yang sudah dibicarakan tanpa sepengatahuan yang bersangkutan di ruang guru, selama sekian tahun menjadi guru di sekolah tersebut? Apakah masih akan terus terjadi?
Kantor guru menjadi ruang yang cukup penting untuk menunjang keberhasilan kerja guru. Kantor guru yang sehat dan kondusif, akan meningkatkan kualitas mengajar guru. Tentu saja ini akan membawa pengaruh positif pula pada hasil proses belajar mengajar di kelas. Bukan hanya penataan secara fisik saja, namun efektivitas kegiatan guru selama berkumpul di kantor guru juga perlu dijaga, agar tidak berubah menjadi ruang ghibah. Salah satu alternatif kegiatan untuk mengubah kantor guru menjadi ruang kerja yang berdaya guna, adalah dengan menulis. Membiasakan diri menulis, akan memberikan pengaruh positif pada kinerja dan cara berpikir seorang guru. Dengan menulis pula, akan meningkatkan harga diri sebuah kantor guru, dibandingkan dengan jika hanya sekadar digunakan sebagai tempat berkumpul dan berghibah.
Sekarang, tinggal kembali pada diri masing-masing. Melihat, mengingat dan merasakan fungsi kantor guru yang selama ini dimiliki dan ditempati. Jika sudah menjadi kantor guru yang memiliki harga diri, maka perlu dijaga agar tidak berubah menjadi ruang ghibah. Namun jika belum, perlu rasanya segera berbenah diri, menyebarkan virus gemar menulis di kalangan teman-teman guru, dan memanfaatkan kantor guru sebagai ruangan yang penuh kegiatan bermutu. Sudah saatnya mengubah kantor guru menjadi pabrik buku, karya guru. Mulailah dari sekarang !
Catatan kecil ketika pagi-pagi,
kantor guru sudah padat gosip
Semoga tidak begitu lagi
Setelah ini
aamiin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar