Marfis Yuna Riza

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
'Penyesalan Wawan'
Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-47

'Penyesalan Wawan'

Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-47

"Penyesalan Wawan"

Alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang pengembala kambing yang bernama Pak Mamat. Ia sangat rajin merawat kambingnya. Tak heran, jika kambing Pak Mamat banyak berkembang biak dan badannya gemuk-gemuk. Suatu hari, Pak Mamat akan pergi ke kota karena ada keperluan. Ia pun mencari orang untuk menggantikan tugasnya. Ia menemukan siapa orang yang akan menjaga kambingnya selama ia pergi ke kota. Namanya si Wawan, ia seorang Pemuda yang baru saja tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Sengaja Pak Mamat menyuruh Wawan karena Wawan berasal dari keluarga tak mampu. Dengan menggantikan tugasnya nanti, Wawan akan di beri upah oleh Pak Mamat. Sehingga dapat menambah uang belanja Wawan nantinya.

Wawan sangat terkenal di kampungnya sebagai Pemuda yang suka usil. Sebelum Pak Mamat pergi ke kota, banyak pesan yang ditinggalkan kepada Wawan. Dan Wawan pun berjanji akan menjaga kambing-kambing Pak Mamat selama ia di kota. Esok hari pun tiba, Wawan mulai bekerja sesuai apa-apa saja dikerjakan. Mulai dari memberi makan kambing dan melepaskan kambing di padang rumput sambil menjaga kambing agar tak sampai ke rumah penduduk yang membuat resah warga setempat. Pada sore harinya ia segera memasukkan kambing-kambing Pak Mamat ke dalam kandang. Untuk hari pertama dan kedua Wawan mengerjakan dengan baik tanpa ada kendala.

Pada hari ketiga, setelah membiarkan kambing makan di padang rumput. Tiba-tiba sifat usilnya kambuh lagi. Ia mengelabui Pak Petani yang sedang bekerja di sawah yang bersebelahan dengan tempat ia mengembala kambing. Ia berteriak dengan kencangnya.

"Tolong, tolong, ada Serigala di sini," pekik Wawan berulang-ulang.

Ketika itu Pak Petani yang sedang bekerja mendengar teriakan Wawan, mereka segera lari menghampiri Wawan.

"Ada apa, Wawan? Mana serigalanya?" kata Pak Petani yang mengeluarkan parangnya sambil mencari dimana keberadaan Serigala.

Melihat Pak Petani terkejut, Wawan tertawa terpingkal-pingkal sambil mengatakan bahwa ia hanya bercanda saja. Pak Petani sangat kesal sekali dan mereka pun melanjutkan pekerjaannya.

Pada hari keempatnya, Wawan semakin ketagihan untuk mengelabui Pak Petani, ia sangat senang melihat raut kecewa wajah si Petani. Ia pun kembali membuat usil. Ia berteriak dengan sekencangnya.

"Tolong, tolong....!" Ada Ular, ada Ular, ada ular Sanca di sini, tolong aku....!" teriak Wawan lagi.

Mendengar kejadian itu, Pak Petani segera buru-buru pergi ke tempat Wawan dan menemui Wawan.

"Mana Ular? mana ular Sancanya?" ketus Pak Petani yang membawa bambu untuk memukul ular tersebut.

"Hahaha, kena tipu lagi," ujar Wawan dengan tertawa girangnya.

"Awas kamu, Wawan, besok, kalau kau seperti ini lagi, kami tak percaya lagi," rajuk Pak Petani dengan nada marah dan kesalnya.

Tapi Wawan tak menghiraukannya. Ia malah semakin kuat tertawanya.

Keesokan harinya adalah hari terakhir Wawan menjaga kambing-kambing milik Pak Mamat, karena Pak Mamat hanya lima hari saja meninggalkan kampung. Wawan sangat senang sekali karena ini hari terakhirnya bekerja, ia sudah membayangkan uang yang akan diterimanya nanti.

Pada siang harinya, setelah Wawan melepaskan kambing-kambingnya di tengah padang rumput, ia pun tertidur dengan pulasnya karena semalam Wawan tidurnya sudah larut malam. Ia sangat mengantuk sekali siang harinya. Ketika sedang enak tidur, tiba-tiba Wawan terbangun dan mendengarkan suara kambing yang mengembek-ngembek sambil berlari seperti ada yang mengejarnya. Wawan pun mengucek matanya. Ia sangat terkejut ketika melihat beberapa ekor Beruang yang sedang berusaha mengejar dan memakan anak kambing. Wawan pun segera berteriak.

"Toloooong, toloooong....!" tolong, ada Beruang di sini," pekik Wawan.

"Tolong....! tolong, aku....!" teriak Wawan dengan sejadi-jadinya.

Pak Petani yang mendengarkan teriakan Wawan kini tak menghiraukan teriakannya lagi. Cukup dua kali ia dibohongi oleh Wawan, ini yang ketiga kalinya, mereka tak percaya lagi. Teriakan Wawan yang meminta tolong masih terdengar. Namun, mereka tak menghiraukan lagi.

Seketika itu juga, Pak Mamat yang telah pulang dari kota. Ia telah mendengar dari warga apa-apa saja keusilan yang di buat Wawan ketika ia sedang mengembala kambing miliknya. Ia pun segera pergi ke tempat pengembalaan kambing. Alangkah terkejutnya Ia ketika ia melihat kambing-kambingnya banyak yang mati. Ia melihat Wawan sedang menangis tersedu-sedu tidak bisa berbuat apa-apa.

Pak Mamat marah besar kepada Wawan. Ia tidak menduga Wawan tidak bisa menjaga amanahnya. Wawan meminta maaf karena keusilan yang telah ia lakukan pada Petani, sehingga Pak Petani tak mau menolongnya karena ia telah dua kali membohongi si Petani. Sehingga Pak Petani tak percaya lagi. Ia sangat menyesali atas apa yang telah diperbuatnya, ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

Namun, apa boleh dikata, Nasi sudah menjadi bubur, menyesal kemudian tidak ada gunanya. Bukan uang yang diterima Wawan malah ganti rugi yang sangat besar ia dapatkan atas perbuatannya.

(Marfis Yuna Riza)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap za, pesan yang terkandung didalamnya penuh makna

01 Jun
Balas

Terima kasih, Kak.

02 Jun

Keren ceritanya bu. Ketika orang memberikan kepercayaan, kita harus menjaga amanah dengan baik. Salam literasi.

01 Jun
Balas

Iya, Bunda, terima kasih sudah mampir di blog, Za.

02 Jun

Mantap bu za ceritanya, saling menjaga amanah dan kepercayaan yg diemban kpd kita.

02 Jun
Balas



search

New Post