MAK, MAAFKAN ANAKMU
Tantangan hari Ke-16
#TantanganGurusiana
Hari ini saya mendapat kabar bahwa Indri anak kami di MAN Koto Baru sudah menghadap-Nya. Indri akhirnya menyerah pada kanker di kakinya. Mendengar kepergian Indri, aku teringat beberapa tahun yang lalu hal yang sama juga dialami amak. Awalnya amak terkena tumor tapi lama kelamaan tumor berkembang menjadi kanker. Setiap rintihan amak menahan sakit serasa jarum yang ditusukkan ke hati. Setiap hari pagi, siang, malam selalu berurai air mata menahan sakit.
Suatu hari amak berkata
" Nakk menikahlah Nak, waktu Amak mungkin dak kan panjang lagi, kalau sudah ada jodohnya lebih baik dipercepat Nak".
"Amak ingin melihat kamu memakai suntiang ". Mendengar perkataan Amak air mata ku jatuh makin lama makin deras sekuat ku memeluk amak yang ada di depanku.
Mendengar permintaan amak, akhirnya ku hubungi orang yang sudah beberapa bulan dekat denganku. Kusampaikanlah permintaan amak dan akhirnya kami setuju memenuhi keinginan amak untuk menikah. Setelah menikah aku sangat berterimakasih kepada suami yang begitu sangat perhatian. Sebagai pengantin baru mengizinkan ku untuk merawat amak terkadang kutinggalkan sendiri kalau amak memanggil. Amak hanya mempunyai satu anak perempuan jadi kami begitu dekat. Malam hari aku, abak, dan uda gantian menunggui amak . Begitulah setiap hari dan malam hari kami bersama sama menunggui amak. Setelah beberapa bulan menikah akhirnya saya dinyatakan hamil. Alhamdulillah di tengah kesibukan merawat amak kehamilan tidak bermasalah walaupun terkadang begadang. Sampai akhirnya waktu lahiran tiba. Disaat hendak pergi maraton pagi, ketuban pecah menandakan saatnya untuk lahiran. Saya pun bergegas menemui amak untuk pergi ke rumah sakit.
"Mak ketuban Ni pecah Mak, mungkin saatnya Ni lahiran".
"Doakan mak lahiran ni lancar, sehat keduanya".
Kuraih tangan amak, kucium pipi dan tangannya.
Saat itu amak dilihat wajahnya beda dari biasanya tapi rasa sakit pinggang ini membuatku harus meninggalkan amak dan pergi ke rumah sakit. Setelah dua hari di rumah sakit waktu pulang pun tiba. Ingin rasanya bergegas pulang untuk memperlihatkan cucunya. Setelah berkemas kemas akhirnya pulang dan sampai dirumah pukul 14. Saya langsung menemui amak dan memperlihatkan cucunya. Saya merasa ada yang lain dari amak karna dia tidak mau berlama lama melihat anak yang baru saja saya lahirkan. Hanya satu menit setelah itu amak memberi isyarat untuk membawa bayiku menjauh darinya. Karena waktu lahiran banyak jahitan mengharuskan aku harus istirahat di kamar. Pada pukul 20.00 banyak saudara yang datang ke rumah makin lama kok makin rame. Ada apa dengan amak?
Akhirnya ku keluar kamar dan kulihat amak sudah dikelilingi uda dan sepupuku. Aku menangis "ada apa dengan amak da"?
"Relakan amak ni, amak akan pergi ".
" Iklaskan amak biar lancar sakaratul amak".
" Tangisku pun pecah. Ya Allah jika ini ketentian-Mu, hamba iklas ya Allah. Dan akhirnya pukul 22.05 amak pun menghadap-Nya. Hanya berselang beberapa jam disaat kebahagiaan yang kudapat, aku harus merasakan kepahitan kehilangan amak. Akhirnya wajah amak yang berbeda tadi memberi tanda kalau amak akan menghadap-Nya. Tapi kenapa orang orang di rumah ini tidak memberi tahu keadaan amak semakin menurun. Badan ini serasa tidak ada tulang, langkah ini serasa melayang dan akhirnya kelam.
*
Ya Allah, kenapa kau ambil amak begitu cepat.
"Mak, maafkan anakmu yang tak bisa mengurangi sakitmu".
" Maafkan anakmu yang tak mampu mak, yang sanggup mak memaksimalkan pengobatanmu". "Ampuni mak. anakmu ini yang tak berusaha maksimal".
"Keinginanmu belum bisa dikabulkan mak".
" Maafkan anakmu sampai saat ini belum bisa mengabulkan keinginanmu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga beliau Husnul khotimah ya Bu
Aamiin. Terima kasih bu