AKHIRNYA KUNING.
Sudah satu tahun lebih pandemi melandai negeri ini. Selama ini lingkungan sekitar tempat tinggalku baik-baik saja. Maksud saya, seolah-olah tidak ada pandemi.
Tahlil kamis malam jumat masih dilakukan, kerja bakti masih. Bahkan masih ada yang tasyakuran khitan ramai sekali. Ada tenda biru, hidangan yang menggugah selera. Para tamu juga asyik bercengkerama. Tamu juga datang silih berhanti. Semua nampak biasa, normal saja.
Kadang terdengar alunan bacaan sholawat Nabi, suara merdu ustadz Anthony, membelah keheningan detik-detik menjelang malam. Lama sekali, berbagai jenis lagu sholawat, dilantunkan. Damai di hati. Iringan musik yang dimainkan apik, oleh sebagian bapak di kampung. Bakat alam, pengisi waktu melepas penat.
Kampung kami seolah dunia lain.
Lepas dari hiruk pikuk Berita Covid 19. Bendera hijau, gagah berkibar di pintu gerbang , kampung kami.
Kami semua bersuka ria, saling menyapa.
Selepas subuh, bunda-bunda seolah janjian, keluar. Sambang pak Umar, bakul sayur . Pak Umar yang sabar luar biasa, menghadapi tawar menawar tipis- tipis the power of emak-emak.
Pukul 10 pagi, para bunda berjemur,menikmati lembutnya cahaya mentari. Canda tawa anak kecil , riuh gembira mengitari bunda mereka.
Ada yang membawa boneka besar. Badan nya bahkan setara dengan boneka, Ada yg bertopi BOBOBOY, tokoh pahlawan kartun dari negeri Jiran. Ada yang berkaus Tayo, gambar Spidermanj, Batman. Adab yang memakai gaun lucu bercorak Elza sanht 'Frozen'.
Para bunda saling berceloteh.
"Mbak Sri masak apa? Aku goreng tempe dan samnel doang mbak Sri".
" Tadi ada sisa terong kemarin, yo wes tak penyet aja!"
"Aku gak masak mbak, gak mood aku!"
Sesekali anak-anak kecil menarik- narik baju, rambut, kerudung. Apapun di sekujur badan bundanya.
"Aku minta 2000 ya ma, beli kue!"
"Ma...sandalku ambilkan dong!"
"Bunda! kueku jatuuuh!"
Yang lain bersepeda, sembari tangan kanannya memegang permen lolipop warna merah. Warna merahpun menghiasi kaos biru aremanya yang gagah.
BIASA, NORMAL.
tapi itu 2 minguu lalu.
Sejak BENDERA BERGANTI warna kuning.
Sepi...
Diam...
Hening...
Seolah menunggu....
Ada kabar! siapa lagi?
Madyopuro, BTU UJ 21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Corona telah merusak kebahagiaan kita semua. Semoga Bunda dan keluarga sehat selalu.