Seiring berkumandangnya takbir di masjid, berbondong pula masyarakat menuju masjid untuk sholat Idul Adha. Berbaju bersih, rapi, harum dan berselempang sajadah melantunkan Takbir menuju tempat sholat. Karena pandemik COVID-19 masih belum berakhir protokol kesehatan pun dijalankan. Jaga jarak dan memakai masker terus digencarkan bahkan panitia memberikan selebaran berkaian dengan dena sholat, supaya jama’ah bisa mengambil posisi tempat sholat.

Begitu pula tak ketinggalan nenek depan rumah yang kesehariannya hanya duduk karena sakit yang tak kunjung sembuh. Mukenah yang telah dipakai dengan rapi, sajadah dipundah serta berteman tongkat untuk membantu jalan nenek menghampiriku seraya berkata…

“ Nak, tunggu nenek ya… sama-sama ke masjid “

“ Iya nek, tapi kita gak ke masjid di depan situ aja, karena jaga jarak jadinya masjid sudah penuh “

“ Wah kebetulan, nenek gak perlu jalan jauh” Sambil berjalan tertatih tatih dan melempar senyum ke semua yang jumpai.

“ Siapa tahu nak, Idul Adha ini hari raya terakhir buat nenek”

Nada keikhlasan terpancar dari suaran nenek, membuat diriku semakin terpuruk merasa begitu banyak pelajaran hidup yang belum aku pahami. Ikhlas dan sabar… sabar dengan sesuatu yang tidak diinginkan dan bersabar dengan segala sesuatu yang kita inginkan.

Cerme, 31 Juli 2020