Sulitnya Menulis Buku
Sulitnya Menulis Buku bagi Pemula
(Sebuah renungan)
1. Susahnya mencari waktu luang
Calon seorang penulis sekaligus sebagai guru terasa beban yang sangat berat untuk melakukan dua kegiatan sekaligus dalam acara pelatiahn menulis buku yang di adakan Komnsdik Propinsi Jawa Timur ini. Pada masa pandemic covid 19 saat ini tugas-tugas sebagai guru yang menumpuk dalam rutinitas keseharian. Membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP), membuat ringkasan materi yang diajarkan, membuat media yang dipakai dalam pembelajaran Daring (Dalam Jaringan), koreksi tiap hasil yang dilakukan anak, dan umpan balik dari tiap kegiatan.
Kegiatan keseharian dalam keluarga menambah semakin padatnya tugas dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga dalam mencari nafkah. Mengawasi anak belajar daring, melakukan kegiatan keseharian sebagai ibu rumah tangga menambah deretan yang menyusahkan kita dalam mencari waktu luang untuk menulis buku. Namun semua tantangan itu hanya dapat dijawab dengan semangat yang tinggi.
2. Susahnya mengawali
Seorang calon penulis merasa enggan untuk memulai menuangkan ide-ide dalam tuiisannya. Mereka bingung dalam mengawali, harus dimulai dari mana dalam menulis sebuah buku. Tidak terbersit sedikitpun untuk mengawali menulis, yang ada hanyalah mengeluh dan mengeluh. Tiap hari yang terpikir hanyalah mengajar, membuat media dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
3. Susahnya mencari ide
Permasalahan yang dihadapi dalam keseharian membuat guru semakin susah mencari ide untuk mencoba menulis. Mereka terpaku dalam dunia yang dibatasi oleh aturan-aturan yang harus dilakukan dalam rangka mensukseskan ketercapaian kurikulum yang telah di tetapkan di sekolahnya. Tembok-tembok tebal dalam kurikulum seolah susah ditembus untuk menjadikan guru lebih berkreasi menghadapi kenyataan di luar sana yang sudah jauh lebih maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Susahnya Menyusun kata-kata dan kalimat
Calon penulis yang telah menemukan idenya, kini dihadapkan pada susahnya menyusun kata dan kalimat. Kata demi kata, kalimat demi kalimat ditulis dengan hati-hati. Setelah menjadi artikel, ternyata banyak yang tidak memenuhi standar penulisan yang dianjurkan oleh PUEBI dan KBBI. Kesalahan di sana sini, semakin pusing dalam memikirnya. Calon penulis makin sedih menghadapi hal ini, belum lagi dituntut adanya kalimat yang runtut sesuai dengan kebenaran ejaan dan kenyataan di lapangan.
5. Susahnya menghindari plagiarisme
Calon penulis dihadapkan pada editor yang galak dan jeli, setiap kalimat yang disusun tidak boleh adanya unsur plagiat. Pengeditan dilakukan dengan sangat ketat. Inilah yang menjadikan calon penulis menjadi down, padahal mereka sudah bersusah payah. Walaupun saat masih banyak calon penulis yang hanya mengkopi paste karya orang lain untuk dijadikan sumber pendukung dan menambah kalimat yang dibuatnya.
6. Susahnya pada proses pra cetak dan cetak
Setelah selesai pengeditan, ternyata masih saja ada kendala dalam proses berikutnya yiatu proses Pra Cetak. Calon penulis harus berhadapan dengan biaya yang harus dibayarkan, tentunya tidak murah. Apakah proses Pra cetak secepat yang dibayangkan? Apakah selesai dalam sehari atau 2 hari? Tentunya tidak. Dilanjutkan proses cetak, calon penulis harus menunggu antrian cukup panjang dari deretan penulis yang sudah selesai menulis bukunya.
7. Susahnya menjual buku
Saat ini hampir semua orang telah menggunakan handphone sebagai sarana komunikasi, sekaligus mencari literatur bacaan yang sangat mudah dan cepat. Inilah salah satu penyebab buku saat ini kurang disenangi masyarakat. Mereka enggan membeli, enggan membaca, dan enggan menghargai buku.
Itulah kisah nyata, Sulitnya Menulis Buku Saat ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar