PROBLEMATIKA PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI
Peran seorang pendidik dalam pendidikan islam sangat besar sekali. Dapat disimpulkan jika peran dari seorang pendidik dalam pendidikan islam yakni:
Sebagai seorang pengajar, yang dapat mengajak peserta didiknya menguasai seperangkat pengetahuan keterampilan tertentu dengan melaksanakan program yang telah direncanakan. Sebagai pendidik, mampu untuk mengarahkan peserta didiknya memiliki kepribadian yang insan kamil sesuai dengan tujuan Allah menciptakan. Sebagai khalifah atau pemimpin, yakni mampu memimpin, serta mengendalikan diri sendiri kemudian orang lain seperti peserta didik dan masyarakat, yang berkaitan dengan masalah yang menyangkut dengan upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, serta partisipasi dalam pendidikan.Pada hakikatnya peran dari pendidik yakni bukan hanya mendidik, namun juga sebagai seorang pengajar yang mampu menstranfer ilmu yang dimilikinya kepada peserta didik sehingga mereka mampu mengamalkan ilmu tersebut ke dalam kegiatan sehari-hari.
Seorang pendidik tidak dapat menanamkan jiwa saling mempercayai dan persaudaraan terhadap anak didiknya k:arena dsebabka oleh beberapa factor berikut ini
a) Tidak adanya kerja sama antara pendidik dengan orang tua anak didik, sehingga menimbulkan pertentangan antara pembelajaran yang disampaikan pendidik disekolah dengan pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua di rumah.oleh karena itu perlu buku penghubung antar guru dengan orang tua siswa.
b) Banyaknya pendidik yang kurang memiliki rasa pengabdian yang tinggi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan pendidik harus diperhatikan. Pemerintah masing memnadang profesi guru di bawah profesi yang lain seperti kedokteran, arsitektur dan lain-lain dengnan meminimkan uapah kerja dari seorang guru. Akibatnya masih banyak guru yang mencarai tambahan penghasilan di luar. Kadangkala dengan merebut waktu pemebelajaran yang telah ditetapkan.
c) Pendidik merasa dalam pembelajaran pendidikan agama Islam hanya mempunyai tugas mengajar dalam artian menurut mereka ketika menghabiskan bahan pelajaran tugas mereka dianggap sudah selesai. Dilihat dari waktu yang tersedia untuk mapel agama hanya 2 jam/peminggu sementara untuk ata pelajaran umum ada yang 4 sampai sengan 6 jam/minggu.sehingga penanaman karakter yang dikobar-kobarkan hanya tinggal cerita.
Di snilah akhirnya terjadi kecemburauan dan ketidakpuasan antara prakteknya dengan hasil yang diharapkan. Tidak bias disalahkan siswa sekarang makin lama makin nakal, makin hari makin tidak engerti dengan orang tua dan kehidupan yang sedang dijalaniya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar