PROBLEMATIKA KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN PAI
Kurikulum merupakan niat & harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik. (Dr. H. Nana Sudjana Tahun : 2005).
Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Jika bagus dan terealisasi dengan baik maka akan majulah pendidikan,namun jika belum terealisasi dengan baik maka akan tertinggal jauh dari sekolah-sekolah lain yang ada berbagai belahan dunia.misalnya pendidikan di Firlandia jauh lebih maju dari pendidikan dibandingkan pendidikan Negara lain apalagi Indonesia. Indonesia tertinggal jauh dari Negara-negara yang sudah maju penidikannya karaena kurikulumnya yang terncana,terlaksan dan teruji kelas internasional.
Timbul pertanyaan penulis mengapa pendidikan di Indonesia tertinggal dari Negara lain? Jawabannya adalah karena kurukulumnya bermasalah. Diibaratkan kepada masia kalau jantungnya yang sudah bermasalah /sakit akan berarti tunggu harinya kapan akan berhenti detaknya lagi. Beitupulalah kurikulum kalau kurikulumnya bermasalah tunggu akan berhenti pendidikan di suatu Negara.
Di antara problem kurikulum pendidikan pada umumnya dan pendidikan agama khususnya adalah di Indonesia adalah sebagai berikut :
a) Terlalu padatnya program kurikulum apalagi kuikulum PAI yang berkibat tidak terlaksananya tujuan dari program yang direncanakan. Karena masing-masing guru hanya kejar target samapi batas kurikulum yang direncakan. Al hasil rencana tinggal rencana.
b) Kurangnya jam pelajaran yang digunakan untuk menyelesaikan materi pembelajaran pendidikan agama Islam. Waktu yang diberikan hanya 2 jam pelajaran seminggu. Barangkali menuntaskan materi semua guru bisa, akan tetapi menanamkan nilai dari materi yang disampaikan luar bisa sulitnya. Sehingga tidak disangkal terjadinya degradasi moral pendidikan di tanah air Indonesia.
c) Kurikulum yang ada tidak teroganisasir dengan baik, sehingga sering terjadi pengulangan pokok bahasan (materi). Contohnya materi asmaul husna yang 99 di kelas X sudah dibahas akan tetapi tidak tuntas. Di XII masih topiknya Asmaul Husna. anehnya cuma 20 persen yang dipelajari. Kenapa itu terjadi ? kira – kira kalau boleh dijawab untuk mendangkalkan akan arti dan keutamaan dari Asmaul Husna itu sendiri, sehingga tidak teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari permasalahan di atas sepantasnya seluruh unsur yag terlibat dalam komponen kurikulum, pihak terkait yang menjadi perumus kurikulum sangat butuh kerjasamanya dalam mengevaluasi kurikulum yang telah diberlakukan di tanah air agar tujuan pendidikan umumnya dan pendidikan Islam khususnya tercapai dengan maksimal. Mudah-mudahan semua permasalahan itu cepat ditindal lanjuti.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar