PROBLEMATIKA ANAKPESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PAI
Anak didik/ peserta didik adalah manusia yang senntiasa mengalami perkembangan sejak terciptanya hingga meninggal. Mulai dari mereka berada dalam alam rahim hingga mereka lahir ke duni telah mesti didii dan diberikan pendidikan oleh orang tua mereka dengan penedidikn akidah atau tauhid . Hal ini diteruskan sampai masa bayi hingga usia PAUD/TK . Baru orang tua melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke sekolah. Di sini mereka mulai merasakan alam yang sangat berbeda dari yang biasa mereka temukan, karena banyak teman dan banyak sekali permainan yang akan mereka mainkan di tempat baru mereka. Berselang waktu mereka mengecap pendidikan di sekolah dasar / Madrasah Ibtidaiyah.
Tentu di usia ini akan tambah lengkap dan nyata perkembangan- perkembanagan yang mereka bawa dari usia TK. Perkembangan disini diartikan adanya perubahan-perubahan yang selalu terjadi dalam diri anak didik secara wajar, baik ditunjukkan kepada diri sendiri maupun k earah penyesuaian dengan lingkungannya.samapi dengan anak mendapat pendidikan di sekolah lanjutan awal dan lanjutan atas. Banyak problem yang dihadai pendidik dalam mendidik dan mengarahkan mereka ke jalan yang lurus. Di antaranya anak yang pemalas, anak yang nakal, anak yang belum mengerti dengan lingkungan belajarnya serta anak-anak yang broken home dan sebagainya. Tugas utama pendidik dalam perkembangan anak didik adalah membimbing perkembangan itu pada tiap tingkatannya, serta meyakinkannya bahwa cara-cara anak didik memenuhi kebutuhannya senantiasa sejalan dengan pola kehidupan sosialnya. Bagi pendidik untuk dapat mengikuti tingkat-tingkat perkembangan jiwa anak didiknya perlu mengenal kejiwaan serta kesanggupan-kesanggupannya. Hal ini akan memudahkan baginya untuk memasukan bahan-bahan pendidikan sesuai dengan tingkat kesanggupan anak didik pada tiap tingkat perkembangannya.selayaknyalah peserta didik mendapatkan perkembangan jiwa ilmu agama yang sepenuhnya dari orang yang di idolakannya di samping orang tua. Kembali kepada guru bidang masing-masing bagaimana menanamkan sikap spirituak yang baik ke jiwa anak didik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dan harus ada kerja sama pendidik dan ortu. Semangat ananda Mardeti. Barakallah. Salam literasi
Kadang buk. Karakter anak sdh terbentuk dimasa emasnya..jadi sbgai orang tua kita harus berusaha agar anak anak tau sopan dan santun. Tidak bisa diserahan ke guru saja.