TANYA JAWAB TENTANG ALLAH
#Tantangan Menulis hari ke 236
Mansiah Abdurrahman
TANYA JAWAB TENTANG ALLAH
Mencoba membaca QS. Ash-Syuuraa ayat 11 yang artinya, “(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.” Memahami ayat ini harus dengan iman dan keyakinan akan ke-Esaan Allah, tanpa adanya itu, sungguh hal ini tidak dapat dicerna hanya dengan akal semata.
Untuk memahami tentang ke-Maha Kuasaan Allah, bagi orang yang belum beriman harus dianalogikan dengan sesuatu yang mudah dicerna oleh akal mereka. Kutipan kisah berikut ini semoga bisa membuat mata hati mereka terbuka dan setidaknya mau mengakui bahwa akal manusia tidak akan sanggup untuk memikirkan Sang Pencipta.
Suatu ketika, seorang non-Muslim yang tidak percaya adanya Allah SWT, dengan pongahnya mengajukan beberapa pertanyaan kepada imam Abu Hanifah, dia menganggap bahwa Imam Abu Hanifah tidak akan mampu menjawab pertanyaannya dengan logis, namun tak disangka jawaban Imam Abu Hanifah...
Mereka bertanya, “Tunjukkan kepada kami, zat Robbmu, apakah ia benda padat seperti besi, benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?” tanya no-Muslim kepada Sang Imam.
“Pernahkan Anda mendampingi orang sakit yang akan meninggal?” tanya Imam Abu Hanifah.
“Ya, Pernah,” jawab orang itu.
Kemudian Imam Abu Hanifah kembali bertanya, “Sebelumnya orang sakit itu berbicara dengan Anda, bisa menggerak-gerakkan anggota tubuhnya, Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menyebabkan demikian?”
“Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.” Jawab Si non-Muslim
“Apakah saat keluarnya roh itu Anda masih ada disana?” tanya Imam selanjutnya. “Ya, saya masih mendampinginya.” Jawab non-Muslim
“Ceritakan padaku apakah kau melihat roh itu benda padat seperti besi, cair seperti air, atau menguap seperti gas?”
“Entahlah, kami tidak tahu,” jawab non-Muslim kecut
Lantas Imam Abu Hanifah menegaskan,”Kalau Anda tidak bisa menjelaskan padaku tentang roh, yang hanya sebuah makhluk, bagaimana Anda memaksaku untuk menjelaskan Zat Allah yang sebenarnya?”
Kemudian sang non-Muslim itu bertanya lagi tentang penghuni surga. “Bagaimana bisa, penghuni surga yang katanya bisa makan dan minum apa saja di dalam surga, tetapi ia tidak buang air kecil dan air besar?” tanya non-Muslim itu penasaran.
‘Ya itu semua sudah kehendak Allah, dan mudah bagi Allah untuk melakukan itu.”
“Bisakah engkau memberi penjelasan kepadaku yang masuk akal?” pinta non-Muslim pada Sang Imam.
Imam Abu Hanifah lalu menegaskan, “Sebenarnya Anda sendiri sudah mempraktikannya, ketika Anda ada dalam kandungan di rahim ibu Anda. Anda hidup, Anda makan dan minum disana selama sembilan bulan sepuluh hari, tapi tidak buang air kecil, maupun air besar. Kita baru melakukan itu ketika keluar beberapa saat ke dunia.
Ingatlah bahwa Allah menjadikan kehidupan dengan karakteristik yang berbeda di setiap alam. Alam rahim berbeda dengan alam dunia, begitu juga nanti di alam kubur, serta di alam akhirat, maupun surga dan neraka.
Jakarta, Selasa 14 Jumadil Awwal 1442 H./ 29 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang sangat lengkap dengan cerita nya membuat hati mantap. Sukses selalu Bu Mansiah
Terimakasih, mom Tri, salam sukses dan terus semangat
Salam sukses dan salam Literasi
Terimakasih, Pak Musdar, salam sehat dan terus berkarya