SARUNG BOLONG
#Tantangan Menulis hari ke 298
Mansiah Abdurrahman
SARUNG BOLONG
Salimah adalah menantu pertama keluarga Pak Sodikin. Ia berasal dari Jakarta. Saat diajak pulang kampung di daerah Garut, Salimah harus pandai menyesuaikan diri. Banyak percakapan dengan bahasa Sunda yang ia tidak mengerti. Akhirnya untuk menunjukkan keramahannya, ia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.
Saat semua anggota keluarga pergi kesawah, ada yang pergi ke kebun, ada yang pergi menangkap ikan, tinggal salimah dan suaminya di rumah. Karena ada tamu yang datang, suaminya ngobrol dengan tamunya, sedangkan Salimah ke dapur mencuci piring. Tiba-tiba mertuanya memanggil dari Mushollah yang dekat pinggir kali di samping rumahnya. “Tolong ambilin Bapak Sarung, Bapak mau salat. Ambilin sarung yang bolong ya, yang warna coklat, di gantung di belakang pintu kamar.” Kata mertuanya sambil menuju musholla untuk berwudhu.
Salimah kembali ke pintu dapur sambil berucap, “ Pak sarung yang coklat di belakang pintu, tidak bolong.” Mertuanya tersenyum. “Bilang ke AA, ya?” Dengan memberikan isyarat pada suaminya yang sedang ngobrol dengan tamunya, Salimah menyampaikan kalau Bapak mertuanya minta kain sarung yang bolong, Tapi kain sarung yang dimaksud tidak bolong. Masih bagus dan warnanya juga masih cerah, seperti kain sarung yang baru digunakan beberapa hari. Suaminya tersenyum, sadar kalau Bapaknya sedang bercanda dengan istrinya. “Sarung punya bolong sebesar ini tidak kelihatan, ya,” sambil mencubit pipi istrinya, “Saya kira bolong nya sedikit.”
Jakarta, Senin 16 Rajab 1442 H./ 01 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hihi .. sarungnya klu buntet gag bisa dipake
Betul Bu Sri, he..he..
Betul Bu Sri, he..he..
Izin follow ya sayang .. moga bkenan follback
Terimakasih, sudah saya follback, salam penuh semangat
He he he, klo g bolong gak bisa dipke sarungnya ya bu? Sudah followback bunda.
Terimakasih, Bu Rina, terimakasih follbacknya, Baarokallohu fiik
Keren Bu ceritanya lucu. Menghibur. Salam literasi selalu
Terimakasih, Bu Tri, lagi melatih kemampuan, salam literasi, tetap semangat ikut jejak Bu Tri
Terimakasih, Bu Tri, lagi melatih kemampuan, salam literasi, tetap semangat ikut jejak Bu Tri
Benar bu itu bukan bolong.....Salam literasi
Terimakasih sudah mampir, Pak . Terimakasih juga sudah tersenyum dengan tulisan saya, salam literasi dan sukses selalu