SAMPAI KE QOLBU
#Tantangan Menulis hari ke 295
Mansiah Abdurrahman
SAMPAI KE QOLBU
Allah Maha tahu segalanya, Dia yang menguasai ilmu pengetahuan. Dia yang mengetahui apa yang terjadi di bumi dan langit, dia juga yang mengetahui niat dan isi hati serta pikiran manusia. Dia yang Maha tahu apa yang akan terjadi hari ini dan hari esok. Dialah ahli ilmu, segala ilmu. Bahkan dia pula yang menentukan siapa orang yang bisa mengajarkan ilmu dan yang tidak bisa.
Allah sebagai Ahli ilmu mengajarkan bagaimana menyeru atau mengajarkan ilmu, terutama ilmu agama, ilmu untuk mengenal Allah dan meyakini akan adanya Allah. Hal ini disampaikan dalam QS. An-Nahl ayat 125. Mari kita simak terjemannya, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Nabi Muhammad diajarkan bagaimana mengajak manusia yang belum beriman kepada Allah, harus dengan hikmah. Secara bahasa, hikmah artinya kebijaksanaan (dari Allah Swt.); sakti; kesaktian; arti atau makna yang dalam; makna yang terkandung di balik suatu peristiwa; dan manfaat. (KBBI).Selain dengan hikmah dan kepribadian yang baik. Jika mereka ingin berdebat, Tidak boleh dihadapi dengan emosional. Boleh berdebat dan berbantahan, tetapi harus sesuai fakta dan contoh serta logika yang bisa diterima alam pikiran mereka. Dalam hal ini Allah ingin menunjukkan pada manusia, bahwa Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamiin. Bisa memberi rahmat kepada seluruh alam, jika yang menyampaikannya sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam penutup ayat tersebut Allah menunjukkan Kuasa-Nya, Bahwa Allah yang mengetahui siapa manusia yang tersesat dari jalan Allah, serta siapa manusia yang akan mendapat petunjuk. Dengan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Nabi Muhammad hanya bersifat menyeru dan mengajak.Seorang nabi pun tidak punya kuasa untuk menentukan iman seseorang, semuanya kuasa Allah SWT.
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, jika menyampaikan ajaran agama dengan baik, bukan hanya menyentuh telinga dan matanya, tapi yang tersentuh adalah qolbu(hatinya). Qolbu adalah pusat dari segala organ dalam tubuh manusia. Jika qolbunya telah tersentuh, maka apapun bisa menjadi berubah seketika.
Wallohu A’lam Bisshawab
Jakarta, Jumat 14 Rajab 1442 H./ 26 Februari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang mencerahkan, sukses bu. Salam kenal, terimakasih sudah berkunjung, izin follow bu. Salam literasi
Ulasan yang sangat mencerahkan hati. Sukses Bu Mansiah