#Tantangan Menulis hari ke 354

Mansiah Abdurrahman

ROMANTISME KELUARGA RASULULLAH (selesai)

(Para Suami Wajib Tahu)

Mari kita lanjutkan menyimak hadits nabi tentang romantisnya rumah tangga Beliau

9. Melihat Istri Melihat Hiburan

Dari Aisyah RA, dia berkata: “Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi SAW sendiri yang berkata padaku : ‘Apakah engkau ingin melihatnya?’ Aku menjawab: Ya.’ Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau. Beliau berkata : ‘Teruskan permainan kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!’ Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: ‘Apakah kamu sudah puas?’Aku jawab: ‘Ya.’ Beliau berkata : ‘Kalau begitu, pergilah!.” (HR Bukhari dan Muslim)

Luar basa, kemesraan yang diceritan oleh Aisyah RA. Sikap manjanya kepada Rasulullah, tentu membuat iri pasangan yang berumah tangga. Jika kemesraan selalu dijaga, maka romantisme dalam rumah tangga akan selalu indah dirasa.

10. Menyisir Rambut

“Beliau (Rasulullah) mendekat kepadanya (Aisyah) dan ia ada di kamarnya, lalu ia menyisir beliau, padahal ia sedang haid”. (HR Muslim)

Hadits di atas menggambarkan betapa romantisnya Rasulullah dengan istrinya. Adakah diantara rumah tangga muslim yang pernah melakukan hal serupa? Jika ini dibaca bersama, maka melakukan hal di atas pasti akan dijalani dengan kebahagiaan.

11. Menemani Istri yang Sakit

Diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (Mutafaqun ‘Alaih)

Kelembutan Rasulullah dalam memperlakukan istrinya sungguh luar biasa. Seorang istri yang sakit, jika ada suami di sampignya pasti hati akan menjadi sejuk dan nyaman. Walaupun tidak harus selalu berada di dekatnya. Biasanya jika istri sedang sakit, suami akan merasa kebingungan, apa yang harus dikerjakan. Apalagi jika ada anak yang masih kecil, yang harus diurus, suami harus keluar untuk bekerja. Perhatian lebih terhadap istri yang sedang sakit merupakan obat yang paling mujarab. Sentuhan, belaian dan doa dari suami akan menjadi obat penyembuh yang tidak ada di apotek.

12. Sering Membantu Pekerjaan di Rumah

Umul Mukminin Aisyah pernah ditanya : “Apa yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya?” Aisyah menjawab: “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari)

Semoga suami mengerti, bahwa istri yang bukan wanita karir, bukan berarti dia tidak punya pekerjaan. Justru profesi yang dijalaninya beragam dan sangat melelahkan. Untuk istri yang tidak mempunyai asisten rumah tangga. Dia adalah motor di rumah yang tidak berhenti bekerja, dari bangun tidur sampai tidur lagi tak berhenti ia bekerja; Mulai dari membuka loundry, jadi tukang binatu, menjadi koki, menjadi klining servis, menjadi tukang ojek untuk anaknya sekolah. Menjadi guru bagi anaknya, menjadi bendahara yang harus mengatur keuangan keluarga. Melayani suaminya di tempat tidur.Bahkan ada yang sambil mengandung.

Bayangkan jika semua itu dikerjakan oleh tenaga profesional, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membayar mereka. Istri yang salihah dan ikhlas menjalaninya tidak pernah mengeluh. Bahkan ia bahagia bisa beribadah di rumah dengan rida suaminya.

Tapi akan sungguh mulia, jika seorang suami pada waktu-waktu tertentu ia ada di rumah, ikut membantu ambil bagian melakukan profesi istrinya yang seabreg itu. Pasti hati seorang istri akan sangat bahagia. Dengan demikian suami pun akan memahami pekerjaan berat istrinya dan akan sangat menghargai jika istrinya merasa lelah.

13. Bergurau, Bermain bersama Membangun Kemesraan.

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata tentang Rasulullah SAW : “Beliau orang yang suka bercanda dengan istrinya.” (HR Bukhari)

Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Dan Nabi SAW tertawa melihat tingkah keduanya. (HR Nasa’i)

Pada saat menikah dan masa yang disebut bulan madu adalah saat bercanda dan bermesraan yang halal. Mengapa hal itu tidak dilestarikan. Bercanda yang ringan akan membuat suasana hati bahagia, saat hati merasa senang, maka imunitas tubuh akan meningkat. Dengan demikian, maka badan akan menjadi semakin sehat. Jika keluarga selalu sehat, tentu akan semakin jarang pergi ke dokter, maka akan menghemat pengeluaran.

Lakukanlah permainan ringan bersama. Bermain congklak misalnya, ajak anak ikut menjadi tim atau wasitnya. Atau membereskan tanaman bersama sambil berkelakar, pasti akan sangat membahagiakan.

14. Suka Memberi Hadiah kepada Istrinya

Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (HR Ahmad)

Betapa Rasululullah berlaku sangat adil pada istri-istrinya. Perlakuan adil inilah yang disukai Allah. Bagaimana dengan seorang suami yang hanya mempunyai satu istri, hendaknya suaminya lebih sering memberi hadiah padanya. Tidak perlu hadiah yang mahal-mahal, istri yang sedang lelah seharian mengurus rumah, tiba-tiba dibawakan satu cup ekrim, pasti hatinya akan bahagia, senyumnya merekah dan ucapan syukur meluncur dari bibirnya sebagai tanda ia bahagia mendapat hadiah dari suaminya.

15. Tidak Mencela Masakan Istri

"Rasulullah SAW juga tak pernah mencela masakan istri. Kalau beliau suka akan dimakan, kalau tidak suka, beliau biarkan tanpa mencacatnya." (HR. Bukhari).

Tidak semua istri pandai memasak. Istri yang pandai memasak sekalipun sekali waktu bisa jadi masakannya tidak enak karena kurang bumbu tertantu. Pada saat suami mencicipi masakan istri yang tidak enak, alangkah baiknya jika suami tidk marah-marah dan mencela masakan istrinya, apalagi ditambah dengan membanding-bandingkan msakannya dengan masakan seseorang, tentu hal itu aka sangat menyakitkan.

Lakukanlah tes bersama, cicipi bersama, rasakan bersama, apa yang kurang dari masakan tersebut, sambil bercanda dan bergurau, “Wah, tidak jadi kita buka resto, nih!” Saat itu tawa canda akan menghangatkan suasana di rumah.

16. Memanggil Istri dengan Mesra

Menurut riwayat Nasai ,Ibnu Majah, Baihaqi Nabi SAW juga memanggil Aisyah dengan “ya Humaira’ yang artinya kemerah-merahan. Panggilan itu adalah ungkapan kekaguman Nabi kepada kecantikan Aisyah yang pipinya merona.

Setiap istri yang dipanggil dengan lembut dan mesra, hatinya pasti akan luluh, karena itulah jika memanggilistri, panggillah dengan sapaan yang bagus, yang lembut, yang mewakili rasa sayang. Misalnya, sayang, honey, darling, atau apa yang disukai istri sesuai dengan kesepakatan bersama, ada yang disapa pipih, mimih,

Tapi hati-hati, jangan sampai ada tujuan jahat, memanggil istri dengan nama mantan yang disamarkan, lama-lama ketahuan. Akhirnyabisa menjadi bom waktu yang memicu pertengkaran, Wallahu A’lam bisshawab

Jakarta, Senin 14 Ramadhan 1442 H./ 26 April 2021

https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/oase/pr-15639148/17-hadits-kiat-romantis-ala-rasulullah-para-suami-wajib-tahu-ini?page=5