RAHMAT ALLAH SANGAT LUAS
#Tantangan Menulis hari ke 230
Mansiah Abdurrahman
RAHMAT ALLAH SANGAT LUAS
Menelisik kisah dengan memperhatikan ayat-ayat Allah, menunjukkan bahwa apa yang terdapat di dalam Alquran menandakan, bahwa itu benar.
Dalam QS. Az-Zumar :53 Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, Sesungguhnya Dialah yang Maha pengampun lagi Maha penyayang.”
Insyaallah kisah ini akan membuka pikiran kita, bahwa Allah yang maha penyayang, memberikan kesempatan hambanya untuk bertobat dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Dikisahkan ada seorang yang telah membunuh 99 orang dalam hidupnya. Walau begitu ia ingin bertobat. Ia ingin mewujudkan keinginannya itu. Ia pun mencari orang yang paling alim yang akan membantu mewujudkan keinginannya untuk bertobat.
Suatu ketika ada yang menunjukkannya pada seorang Rahib. Kemudian dia datang dan bertanya, “Maaf yang mulia, ada seorang yang telah membunuh 99 orang dan ia ingin bertobat apakah masih diterima tobatnya?” Rahib itu menjawab, “Tidak bisa, itu perbuatan sudah melampaui batas. Kemudian orang itu membunuh Rahib itu, juga sehingga jumlahnya menjadi 100 orang. Tapi orang itu tidak berputus asa, ia melanjutkan pencariannya, menemukan orang yang paling alim dan bisa menunjukkan tempat ia untuk bertobat.
Pada suatu waktu bertemulah ia dengan orang ahli ilmu(alim), maka ia pun bertanya, “Maaf yang mulia, ada seseorang yang telah membunuh 100 orang, namun ia ingin memperbaiki diri dan ingin bertobat, apakah ia masih diterima tobatnya?” Orang alim itu pun menjawab, “Ya, bisa saja. Tidak ada yang bisa menghalangi tobat seseorang. Pergilah ke daerah itu(daerah kebaikan) Di sana banyak orang yang beribadah pada Allah, beribadahlah bersama mereka. Jangan kembali lagi ke kampung asalmu, karena daerah itu adalah daerah keburukan.”
Kemudian orang yang sedang mencari kebaikan tobat itu pergi mencari daerah kebaikan yang ditunjuki oleh orang alim tadi. Namun saat di tengah perjalanan, sebelum tiba di daerah kebaikan, orang tersebut meninggal dunia. Ketika itu datanglah malaikat Rahmat dan mengatakan, “Dia menjadi hak saya, karena ia pergi dalam keadaan bertaubat.” Tetapi Malaikat azab mengatan, “Namun dia belum pernah melakukan kebaikan sama sekali.”
Kemudian, Malaikat lain datang menawarkan solusinya, “Ukurlah jarak diantara kedua tempat, mana tempat yang dekat dengannya, maka itulah bagiannya dan menjadi haknya.” Lantas mereka mengukurnya dan ternyata mereka mendapati jarak yang dia inginkan (ketempat kebaikan) lebih dekat sejengkal. Lalu malaikat Rahmat pun membawanya.
***
Subhaanallah, seburuk apa pun perbuatan seseorang selagi dia masih hidup dan punya keinginan bertobat, maka Allah akan menerima taubatnya. Jika ada kesempatan, bantulah saudara kita yang ingin memperbaiki diri dan bertobat pada Allah.
Jakarta, Rabu 08 Jumadil Awwal 1442 H./ 23 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan lengkap tentang Rahmat Allah. Sangat membuat hati terus bersyukur