#Tantangan Menulis hari ke 240

Mansiah Abdurrahman

PERTOLONGAN KARENA KEBAIKAN

Dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Hal ini sudah Allah janjikan dalam QS. Al Insyiroh: 5-6. Satu kali kesulitan, ada dua kali jalan kemudahan. Betapa Allah Maha Pengasih dan Penyayang terhadap manusia yang Dia ciptakan.

Hanya manusia yang beriman yang mengetahui, bahwa kasih sayang Allah begitu besar padanya. Dengan keyakinan itulah, orang yang beriman akan memasrahkan semua urusannya kepada Allah SWT. Kepasrahan tersebut tentu harus diiringi dengan ketaatan dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta diiringi pula dengan selalu berbuat kebaikan. Semoga kisah berikut ini dapat memberi pencerahan untuk kita semua.

Suatu ketika ada tiga orang sedang menempuh perjalanan, lalu mereka kehujanan. Mereka berteduh di suatu gua. Nasib malang menimpa mereka, sebuah batu besar menggelinding lalu menutup mulut gua tersebut.

Sudah pasti mereka tidak bisa keluar. Pada saat seperti itu, salah seorang dintaranya berkata, “Demi Allah tidak ada yang bisa menyelamatkan kita dari sini, kecuali kejujuran. Maka hendaklah masing-masing kita bermunajat memohon kepada Allah dengan kebaikan yang pernah kita lakukan( berwasilah)

Seorang diantara mereka berkata, “ Ya Allah, sungguh Engkau telah mengetahui bahwa aku telah menyuruh seseorang bekerja padaku, dengan upah 16 rithl padi. Namun, saat pemberian upah, ia pergi begitu saja sehingga aku menyimpan upah orang tersebut. Lalu aku menanamnya. Setelah banyak hasilnya aku belikan sapi. Setelah aku belikan sapi, orang itu datang untuk mengambil upahnya, lalu aku suruh ia membawa sapi tersebut. Ia mengatakan bahwa ia hanya butuh 16 rithl padi.

Aku ceritakan bahwa sapi itu adalah hasil dari uphnya 16 rithl padi yang aku tanam hasilnya aku belikan sapi. Ya Allah, aku yakin Engkau tahu bahwa yang aku lakukan itu ikhlas dan karena aku takut akan azab dari-Mu, aku mohon pada-Mu bukalah batu itu!” Maka batu itu bergeser sedikit.

Orang kedua berkata, “Ya Allah, Engkau Maha mengetahui, bahwa aku mempunyai dua orang tua yang sudah tua, setiap malam aku datang kepadanya dengan membawakan susu untuk diminumnya, suatu hari akau terlambat membawakannya susu, ketika aku datang ia sudah tertidur. Padahal saat itu anak dan istriku juga ingin meminum susu tersebut, tapi, aku tidak memberikannya sebelum kedua orangtuaku meminumnya. Karena aku takut mengganggu tidur mereka, lalu aku pegang susu tersebut hingga sampai waktu subuh.

Aku yakin Engkau mengetahui bahwa aku melakukannya dengan tulus pada-Mu. Aku mohon dengan kebaikan yang aku lakukan untuk kedua orang tuaku, maka bukalah batu tersebut.” Maka batu itu bergeser sedikit, sehingga mereka sudah bisa melihat langit.

Kemudian orng ketiga berkata, “Ya Allah, aku yakin Engkau tahu, bahwa aku mencintai anak pamanku yang cantik. Suatu ketika anak pamanku itu datang meminjam uang, lalu akau memberikannya 120 dinar agar, ia mau menerimakau. Maka, ia menerimanya. Saat itu ada kesempatan bagiku untuk melakukan maksiat kepadanya, tapi saat kesempatan itu datang, ia mengatakan,”Tidak halal bagimu melakukan hal ini, kecuali dengan cara yang benar.” Aku terkejut dan sadar, bahwa Engkau maha mengetahui, aku takut dengan azab-Mu, maka aku meninggalkannya, aku tidak jadi melakukan perbuatan haram tersebut. Uang yang aku pinjamkan itu pun aku relakan untuknya. Ya Allah jika dengan perbuatanku itu Engkau ridhoi, maka bukalah batu tersebut, agar kami bisa keluar dari gua ini.” Maka batu itupun bergeser lagi. Sehingga mereka bertiga bisa keluar dari gua tersebut.

***

Selalu taatlah akan perintah Allah dan perbanyak berbuat kebaikan, niscaya perbuatan baik itu bisa menjadi wasilah/pertolongan untuk diri kita sendiri.

Jakarta, Sabtu 18 Jumadil Awwal 1442 H./ 02 Januari 2021