#Tantangan Menulis hari ke 231

Mansiah Abdurrahman

KORBAN TIDAK BERSALAH

Betapa banyak dalam kehidupan ini, nyawa yang tidak berdosa melayang begitu saja karena tindak kezhaliman. Sering kali seseorang menyangka suatu peristiwa, tanpa meneliti atau tabayun terlebih dulu, sehingga banyak orang salah tangkap, bahkan karena emosi yang tak terkendali banyak orang salah bunuh.

Jika sudah terjadi kesalahan tak disengaja, yang tinggal hanyalah penyesalan. Mungkin akan terlambat untuk memperbaikinya, terlambat untuk minta maaf. Dan terlambat untuk mengembalikannya seperti semula. Mungkin hal itu bisa terjadi pada orang yang sangat dipercaya.

Semoga kisah yang penulis kutip ini, bisa membuat kita menjadi lebih sabar dalam menilai suatu masalah. Sehingga kita punya kesempatan untuk melakukan tindakan yang lebih pasti.

Diceritakan, seorang pemburu yang mempunyai rumah di tepi hutan. Istrinya telah meninggal setelah melahirkan bayi mereka. Suatu hari ia hendak berburu, ditinggalkannya bayinya dengan seekor anjing kesayangannya yang sudah lama dirawatnya.

Ketika pulang dari berburu, ia mendapati anjingnya menggonggong di depan rumah dengan mulut yang berlumuran darah. Pemburu itu terbelalak, dan mengira kalau anaknya telah dimangsa oleh anjing kesayangannya. Pemburu itu langsung mengokang senjatanya dan menembak anjing tersebut hingga tewas.

Lalu ia masuk ke dalam rumah untuk memastikan apa yang terjadi dengan anaknya. Namun betapa terkejutnya ia, ternyata di dalam rumahnya ada seekor serigala yang cukup besar yang sekarat, dan berdarah-darah. Sedangkan anaknya tak terluka sedikit pun.

Pemburu itu pun sangat menyesali apa yang dilakukan terhadap anjingnya yang telah menjadi korban. Padahal anjingnya itu telah menyelamatkan anaknya dari keganasan serigala. Menyesal pun saat itu tak ada artinya.

Jakarta, Kamis 09 Jumadil Awwal 1442 H./ 24 Desember 2020