KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI (!)
#Tantangan Menulis hari ke 350
Mansiah Abdurrahman
KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI (!)
Allah Menciptakan segala sesuatu secara berpasangan. Ada langit ada bumi, ada siang ada malam, ada lautan ada daratan, ada air ada api, ada laki-laki ada perempuan. Manusia yang diciptakan secara berpasangan adalah makhluk ciptaan Allah yang paling bagus ciptaannya. Ia diberi keseimbangan dengan adanya akal dan nafsu secara bersamaan. Dengan adanya akal, manusia akan mencari kesempurnaan berpikir, yaitu dengan mempelajari ilmu Tauhid, tentang keimanan kepada Penciptanya.
Sebagai manusia ciptaan Tuhan, tentu ia mengemban amanat dari Tuhannya, untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan di muka bumi ini. Dalam tuntunan ajaran Islam, bersatunya laki-laki dan perempuan harus ada ikatan pernikahan. Dengan ikatan pernikahan inilah masing-masing mempunyai tanggung jawab.
Pada dasarnya semua manusia punya keinginan untuk menikah sebagai wujud taat terhdap sunnah nabi. Ingin membina rumah tangga yang harmonis, tentram dan romantis, penuh kasih sayang. Namun tidak sedikit ornag yang gagal dalam membina rumah tangga disebabkan oleh ketidak pahaman tentang bagaimana membentuk suatu rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sesuai dengan petunjuk Al-Quran.
Tujuan menikah bukan hanya untuk memperpanjang keturunan, Semestinya, menikah merupakan ikatan yang sah untuk menyatukan antara dua insan yang berbeda. Berbeda karakter, berbeda sifat, berbeda pikiran, lalu menjadi satu dalam bahtera rumah tangga sebagai suami istri. Penyatuan tersebut tentu akan membutuhkan aturan antara hak dan kewajiban. Jika para suami dan istri memahami dengan baik kewajibannya, maka akan terbentuklah rumah tangga yang tentram, harmonis, penuh kasih sayang. Tentunya akan terbentuk juga keturunan yang terdidik dan berkwalitas, sesuai dengan tuntunan Al-Quran.
Tujuan pernikahan menurut Al-Quran Sungguh mulia tujuan pernikahan dalam Al-Quran, betapa Allah menghendaki kebaikan yang sangat banyak untuk makhluknya yang bernama manusia dengan adanya ikatan pernikahan, sebagaimana Allah SWT. berfirman di dalam QS. Ar-Rum ayat 21 yang artinya sebagai berikut, “dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantara kamu rasa kasih dan sayang.” Tujuan yang begitu mulia ini harus diatur antara hak dan kewajiban suami dan istri, sehingga bisa saling menghargai. Dengan ditunaikannya kewajiban, maka dengan sendirinya akan terpenuhi haknya masing-masing.
A. Kewajiban suami terhadap Istri menurut Al-Quran
1. Memberikan Mahar
Kewajiban utama seorang calon suami adalah memberikan mahar atau maskawin kepada calon istrinya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 4, yang artinya, “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.”
(Bersambung)
Jakarta, Kamis 10 Ramadhan 1442 H./ 22 April 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya, sangat bermanfaat sekali. Semoga sehat dan sukses selalu.
Terima kasih sudah mampir ibu Sutarti,
Mantap betul artikelnya. Ditunggu kelanjutannya
Terima kasih Bu Tri, salam sukses juga untuk Bu Tri, penggerak hatiku
Ulasan yang memberikan banyak informasi untuk Pasutri .. salam sukses selalu
Terima kasih sudah mampir, salam sukses selalu, Bu Sri