Mansiah Abdurrahman

Nama : Dra. Mansiah Tempat tanggal lahir : Jakarta 8 Mei 1966 Alamat; Jalan Kebagusan Raya RT 010/05. No.4, Kelurahan Jagakarsa, Kec,Jagakarsa, Jakarta Selata...

Selengkapnya
Navigasi Web
GUNAKAN DENGAN TEPAT
#Tantangan Menulis hari ke 243

GUNAKAN DENGAN TEPAT

#Tantangan Menulis hari ke 243

Mansiah Abdurrahman

GUNAKAN DENGAN TEPAT

Mengumpulkan harta dan selalu merasa kurang dengan apa yang sudah ada, itu adalah sifat asli manusia. Namun sifat asli yang sudah diwarnai dengan keimanan kepada Allah dan meyakini akan kehidupan akhirat jauh lebih baik. Maka sifat asli itu akan mengarahkan pada keberuntungan.

Dikisahkan ada seorang yang banyak memiliki harta, dan begitu sangat sayangnya dengan hartanya, ia merasa tidak dapat tidur nyenyak dan selalu sibuk menjaga hartanya. Kemudian ia berpikir untuk membuat hartanya itu menjadi satu agar mudah menyimpannya.

Dengan pemikirannya, lalu ia menjual hartanya yang banyak, kemudian ia membeli emas batangan. Saat sudah memiliki emas ia pun tambah ketakutan seandainya ada orang yang mencuri, maka habislah semua hartanya, karena nilai hartanya sudah menjadi satu di dalam emas batangan tersebut.

Suatu hari ia pergi ke tempat yang sangat rahasia, lalu ia menggali lubang untuk menyimpan emas batangan miliknya itu. Setelah menimbun lubang itu, ia pun memberi tanda. Setiap hari ia melihat dan memeriksa tnda itu masih ada, maka hatinya tenang.

Selang beberapa waktu, ia kembali lagi ke tempat tersebut dan melihat bahwa tanda itu masih ada. Tetapi kali ini hatinya mulai was-was, maka untuk memastikan bahwa emasnya masih ada di dalam lubang tempat ia simpan, maka ia menggali lubang tersebut, semakin dalam dan semakin dalam ia menggali ia tidak menemukan emas miliknya. Lalu ia menangis meraung-raung. Kini hartanya benar-benar telah hilang.

Saat itu lewatlah seorang kakek tua dan bertanya, “Mengapa engkau menangis seperti itu?” Setelah diceritakan tentang emas yang ia simpan, maka bertanyalah si Kakek dengan heran, “Mengapa engkau tidak memanfaatkan harta milikmu?” Orang itu pun terdiam dan baru berpikir, bahwa harta yang dikumpulkannya dengan susah payah tidak sempat dinikmati. Kini ia kembali miskin karena harta yang ia kumpulkan telah hilang dicuri orang. “Oh, alangkah sia-sianya hidupku.”

***

Gunakan harta menjadi abadi dan bisa kita miliki sampai di akhirat. Sebagian harta yang kita nikmati, sedekahkanlah kepada fakir miskin, dan orang yang berhak menerimanya. Kelak harta itu akan dikembalikan oleh Allah kepada kita.

Jakarta, Selasa 21 Jumadil Awwal 1442 H./ 05 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

05 Jan
Balas

Kisah inspiratif. Keren, Mbak.

05 Jan
Balas

Tulisan inspiratif dan mencerahkan bu. Salam sukses selalu

05 Jan
Balas



search

New Post