#Tantangan Menulis hari ke 250

Mansiah Abdurrahman

CARA BERBAKTI PADA AYAH DAN BUNDA

Jika Allah melarang kita membentak bahkan berkata “akh..” saja dilarang pada kedua orang tua kita, bagaimana memuliakan keduanya? Ada pepatah yang mengatakan, “Jika orang tua kaya, maka anak akan menjadi raja, tapi jika anak kaya, maka orang tuanya menjadi sahaya.” Sungguh pepatah ini bisa menjadi nyata, bila seorang anak besar dan dewasa tanpa dibekali pengetahuan agama, sehingga ia tidak dapat menghormati orang tuanya.

Inilah pendidikan yang Allah berikan, Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan. Status seorang anak yang harus memuliakan kedua orang tuanya dan menyayanginya dengan sepenuh hati yang tulus.

Allah melanjutkan firmannya, Doakanlah mereka berdua dengan kalimat, “Wahai Tuhanku kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka(berdua) telah mengasihani aku saat aku masih kecil,” Seorang anak seharusnya sering mengingat bagaimana dia saat masih kecil : tidak berdaya, belum mengerti apa-apa, dan tidak punya apa-apa, maka kedua orang tuanyalah yang merawatnya, yang mendidiknya dan memenuhi semua kebutuhannya. Memahami bahwa orang tua merawat kita semasa kecil, tentu harus kita terjemahkan berbalik, bahwa saat orang tua kita sudah uzur, sudah lemah. Tentu kita sebagai anaknyalah yang harus merawatnya dengan penuh kasih sayang. Cukupi kebutuhannya, sediakan keperluannya, ingatkan ibadahnya, dan jaga hatinya jangan sampai bersedih karena perkataan dan perbuatan kita, serta cucunya(anak-anak kita)

Betapa indah pengajaran Allah pada seorang anak terhadap kedua orang tuanya. Pemahaman terhadap pengajaran ini, tentu tidak ‘ujug-ujug’ terjadi. Hal ini butuh proses. Proses pengajaran dan pendidikan yang panjang dari orang tua kepada anaknya, terutama pengenalan ajaran agama yang utuh.

Dalam QS. Al Israa :25, Allah berfirman, bahwa Dia Maha mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya. Jika hambanya berdosa pada orang tuanya, tetapi ada rasa penyesalan dan ada niat baik untuk melakukan kebaikan, maka Allah akan menerima taubatnya. Sungguh Allah Maha penuh kasih sayang pada hambanya, selagi hambanya ingin melakukan kebaikan.

Wallohu a’lam bishawab

Jakarta, Selasa 28 Jumadil Awwal 1442 H./ 12 Januari 2021

QS. Al Israa: 24-25