Mamik Isgiyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TAK SEPERTI YANG KUDUGA

Sudah seringkali suamiku mengajak aku untuk ikut bersamanya saat pergi bermain tenes, tapi tak pernah sekalipun aku mau menerima ajakannya. Di samping aku ga begitu hobby dengan berbagai jenis olahraga, sudah terbayang dalam pikiranku selama menunggu, tanpa teman ngobrol, atau kalaupun ada pasti canggung karena kurang begitu kenal dan akrab apalagi yang katanya mereka dari berbagai kalangan, berbagai instansi, dan berbagai kelas, dari kelas pejabat sampai karyawan kelas bawah. Sudah terbayang akan membosankan.

Meski begitu tak penah bosan setiap akan berangkat dalam seminggu hampir tiga kali selalu mengajakku, “ Ikut yuk”, dan jawabanku tetap sama selama bertahun-tahun, tetap tidak. Sampai suatu ketika dia setengah memohon agar ikut pertandingan persahabatan ke luar kota yang katanya rata-rata teman-temannya ngajak keluarga. Entah karena ga sampai hati dengan seringnya aku menolak, waktu itu akhirnya aku besedia ikut bersamanya.

Rasa bahagia terlihat dari raut mukanya. Mulai persiapan sampai akan berangkat dia nampak begitu semangat. Segala yang aku inginkan untuk selama perjalanan dia penuhi. Selepas sholat subuh kamipun berangkat menuju tempat dimana biasa latihan. Setelah semuanya berkumpul dan dipastikan semua rombongan sudah masuk mobil yang sudah dipersiapkan, maka mobilpun berangkat beriringan.

Sekitar tiga jam perjalanan, sampailah kami di tempat tujuan. Waktu menunjukkan pukul 7 pagi. Semua rombongan turun dari kendaraan. Baru jelas karena hari sudah terang, ternyata lumayan banyak yang ikut. Ada ibu-ibu, remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak juga. Kami semua rombongan menuju tempat yang telah disediakan oleh tuan rumah. Saat para pemain mempersiapkan diri, semua keluarga yang ikut menggelar tikar di bawah pohon yang rindang. Semua bekal makanan minuman dletakkan semua di situ. Di situ kami saling bercengkeramah. Mereka menyapaku dan ngajak ngobrol dengan ramah, seolah mereka sudah lama mengenalku, walaupun baru sekali ini ketemu denganku. Suasana akrab, penuh canda tawa, saling cerita pengalaman, foto-foto, makan bareng-bareng selama pertandingan berlangsung.

Tak terasa hari sudah sore, dan pertandinganpun usai, Hampir seharian kami di sana, dengan cuaca yang agak panas, namun kami tak merasakan itu semua. Suasana benar-benar akrab dan hangat. Semua tak seperti yang kubayangkan, tidak membosankan, tidak ada jarak, rasa canggung di antara kami. Pulangpun kami masih sempat singgah di salah satu rumah teman yang kebetulan rumahnya di daerah sana. Dengan tetap diselingi canda tawa selama kami berada di sana, sampai tak terasa waktu sudah malam dan kamipun pamit melanjutkan perjalanan pulang.

Hari itu betul-betul membawa kesan yang mendalam bagiku, menyenangkan, nambah teman dan saudara. Di jalan tanpa kusadari aku bertanya ke suami, “ Kapan ada acara semacam ini lagi?”. Suamiku yang sedang stiren di sampingku spontan menatapku sejenak seolah tak percaya dengan apa yang didengar. Dia bilang akan ada lagi pertandingan semacam ini ke daerah lain. Diam-diam aku membayangkan dan ingin segera hari itu tiba ....

Jember, 19 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seru, Bunda. Semoga sukses selalu. Salam literasi. Barakallah.

19 Oct
Balas

Trims, Aamin, sukses jg Bunda Novita. Salam literasi

19 Oct

Mantab ulasan kegiatannya bu. Suami yang luar biasa

19 Oct
Balas

Trims Pak....

19 Oct



search

New Post