Saat kubingung apa yang mau kutulis hari ini, tiba-tiba kuteringat sesuatu. Tepatnya terjadi seminggu yang lalu. Siang itu aku capek berat karena sejak pagi aktivitas cukup melelahkan. Kurebahkan tubuhku di sofa depan TV. Tak butuh waktu lama untuk berangkat ke alam mimpi. Namun saat kuhendak terlelap, tiba-tiba terdengar suara teriakan nyaring di depan rumah, "Pakeet....pakeet....pakeet". Sontak perjalananku ke alam mimpi menjadi buyar. Ingin ku bergegas melihat keluar, tapi ternyata suami lebih dulu nyampek di pintu gerbang. Tanpa dibaca si oengirimnya dia serahkan sebuah bungkusan padaku. Saat kutabya dari siapa dia hanya berkata, " Buka saja". Pikiranku langsung tertuju pada barang yang kupesan beberapa waktu lalu. Saar kubawa bungkusan itu terdengar seperti gemericik air dalan botol. Seingatku yang kupesan bukan barang cair.

Penasaran di hatiku membuat aku tak berpikir panjang dan membaxa alamat si pengirin segera membuka bungkusan paket itu. Paketan itu dibungkus dengan kemasan berlapis-lapis, sehingga menjadikan aku semakin penasaran dengan gemericik air di dalamnya. Satu oersatu dengan ga sabar kubuka kemasannya, hingga akhirnya terbukalah bungkusan itu. Seketika aku tertegun melihat benda yang ada di depanku. Ternyata sebuah botol dengan tulisan Minyak Kayu Putih dari Pulau Buru. Keherananku semakin menjadi-jadi. Seketika aku teringat dengan alamat pengirimnya yang tadi tidak semoat kuperhatikan. Segera kucari kertas kecil ya g tadi nempel di pembungkusnya,....agak lama mencari di tumpukan kertas yang sudah tidak beraturan.

Akhirnya kudapatkan kertas itu, walaupun sebagian tersobek tapi masih terlihat jelas tulisannya. Saat kubaca si pengirim aku tertegun antara senang dan terharu bercampur jadi satu, serasa tak oercaya. Ternyata dari seseorang yang selama ini aku angan-angan. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, ternyata dimanapun berada dia masih ingat padaku

Jember, 4 Oktober 2020