MENUMBUHKAN KEPEKAAN SOSIAL DI ERA TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, memang tidak kita pungkiri telah membawa segi manfaat bagi kehidupan manusia. Komunikasi dan informasi menjadi semakin cepat, lancar dan lebih efisien. Namun di sisi lain kemajuan ini juga membawa dampak yang negatif bagi kehidupan di masyarakat. Salah satu pengaruhya adalah terhadap kepekaan sosial, bahwa teknologi menjadikan kepekaan sosial pada diri seseorang menjadi berkurang, bukan hanya pada anak tapi juga orang dewasa.
Teknologi menjadikan kita lebih banyak menghabiskan waktu dalam dunia maya, dan kurang berInteraksi dengan orang lain. Keadaan ini kadang kurang disadari, bahkan ada orang tua yang memang sengaja justru anaknya dibiarkan asyik dengan gadget agar tidak mengganggu aktivitas atau kesibukan orang tuanya. Padahal secara ga langsung itu sudah membiasakan anak untuk tidak peduli pada apa yang terjadi dan ada di sekitarnya. Kondisi semacam ini tidak bisa kita biarkan larut begitu saja, karena hal ini akan menjadikan kita menjadi kurang tanggap, tidak memiliki rasa empati, kebersamaan dan kepedulian pada apa yang ada di sekitar kita.
Bagaimana upaya mengatasi polemik ini, di satu sisi teknologi memang diperlukan, namun di sisi yang lain ketika seseorang sudah kecanduan akan membawa dampak yang merugikan bukan hanya diri sendiri, tapi orang lain, masyarakat dan juga bangsa dan negara. Untuk menghindari dan anti menggunakan teknologi itu bukanlah solusi, justeru itu akan menjadikan kita tertinggal dalam banyak hal.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan teknologi secara bijak. Bagaimana menggunakan teknologi secara bijak? Bijak dalam arti kita bisa mengunakan teknologi pada tempatnya. Gunakanlah teknologi sesuai dengan kebutuhan dan di saat atau waktu yang tepat, karena teknologi sering membuat kita lupa, waktu, tempat, dan rasanya ga bisa dipisahkan sesaat dengan yang namanya gadget. Terkadang lho orang mengatakan lagi bersilaturahmi ke rumah famili, Si A atau B, tapi ternyata perhatiannya tetap lebih banyak fokus ke gadget. Mari kita introspeksi diri apakah kita sudah menggunakan teknologi secara bijak?
Salam literasi
Jember, 26 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar