Di ujung perjalanan menuju Santerra Laponte, aroma segar dari kebun flora menanti, menyambut setiap langkahku dengan kehangatan. Malang, dengan segala pesonanya, menghadirkan suasana yang seolah tak ingin kutinggalkan. Langit yang masih terselimuti mendung dan ditambah tetesan air hujan yang masih tersisa, menciptakan latar sempurna untuk petualangan ini.

Setibanya di gerbang, aku disambut oleh pemandangan yang memukau: hamparan bunga beraneka warna dan tanaman hijau subur. Jalan setapak yang dilapisi kerikil mengundangku untuk menjelajahi setiap sudut taman. Di kanan kiriku, krisan berbunga indah, beradu warna seolah sedang berkompetisi memikat mata. Setiap kali aku berhenti sejenak, mereka seolah berbisik, mengisahkan keindahan alam yang tak terbantahkan.

Momen paling berkesan adalah ketika aku berdiri di tengah kebun aneka bunga. Aroma lembutnya menyelubungi udara, membuatku merasakan ketenangan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Di sinilah aku menghabiskan waktu, menyerap kedamaian dan menyiapkan diri untuk kembali ke hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Dalam diam, aku mengingat kembali tawa dan kebahagiaan yang terjalin bersama teman-temanku.

Kami juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan beberapa tanaman langka yang menjadi kebanggaan Santerra. Dengan antusias, kami berkeliling, belajar tentang cara perawatan dan manfaat setiap flora. Rasanya seperti menjelajahi dunia baru yang penuh dengan keajaiban. Tak lupa, kami berfoto di setiap sudut indah, menyimpan momen-momen berharga ini dalam bingkai kenangan.

Saat senja mulai datang, dan kami duduk sejenak di puncak Santerra. Refleksi bunga-bunga dan pepohonan di air menambah pesona sore itu. Kami bercerita, berbagi harapan dan impian, sambil menyaksikan burung-burung kembali ke sarangnya. Momen-momen kecil ini, penuh kehangatan dan persahabatan, terasa seperti lukisan indah yang akan terus kuingat.

Santerra Laponte bukan sekadar tempat wisata; ia adalah ruang di mana alam dan jiwa bersatu. Di sinilah aku belajar menghargai keindahan dalam setiap detailnya. Saat aku meninggalkan tempat ini, hati ini dipenuhi rasa syukur. Kenangan indah ini akan selalu hidup dalam pikiranku, mengingatkanku untuk terus menghargai alam dan hubungan yang terjalin di antara kami. Semoga suatu hari, aku dapat kembali dan mengulangi petualangan ini

##

Salam literasi

Jember, 11102024