DARING MEMBENTUK PRIBADI YANG KURANG BAIK
Judul ini saya ambil saat pagi-pagi buka salah satu gruop whatsApp yang ada di sekolah, rame chatting teman-teman bahas soal pembelajaran daring ternyata membawa dampak negatif dalam membentuk kepribadian para siswa lebih-lebih yang notabene selama ini memang agak ogah-ogahan atau malas saat pembelajaran tatap muka. Seolah situasi ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk berbuat semaunya, belajar seenaknya, bersikap dan berperilaku. Hal ini bisa kita lihat dari bahasa mereka saat berinteraksi secara online dengan guru, “Maaf bu saya terlambat, karena tidur”, “ Maaf Bu ga ikut pelajaran, karena tadi ke pasar“, “ Maaf Bu, saya main badminton”, Bisakah rapor sisipannya dikirim ke alamat saya”. Selain itu ada yang tampak penampilannya berubah menjadi tidak rapi, dan banyak lagi hal-hal yang ga semestinya untuk dilakukan. Pembelajaran daring telah berpengaruh pada kedisiplinan anak, etika, tata krama, sungguh memprihatinkan.
Memang segala sesuatu pasti ada sisi positif dan negatifnya termasuk pembelajaran daring. Sisi positifnya dapat menggugah dan menantang kita untuk berkreasi khususnya bagi guru. Guru mau ga mau dituntut untuk kreatif terkait dengan bagaimana pembelajaran bisa berlangsung efektif walaupun kondisi pandemi. Guru jadi termotivasi untuk berinovasi misalnya menyusun bahan ajar, membuat media pembelajaran, yang dapat digunakanuntuk pembelajaran secara secara virtual, bahkan maaf termasuk yang kurang menguasai IT alias gaptek menjadi berusaha untuk bisa.
Adapun sisi negatifnya, seperti yang rame diperbincangkan teman-teman di atas yaitu pembentukan pribadi atau karakter yang kurang baik, betapa tidak anak-anak yang biasanya selama ini tiap hari kurang lebih 8 jam bersama guru sekolah, Setiap saat kita bisa melihat, mendengar, sikap, perilaku, penampilan, maupun tutur kata anak-anak selama di sekolah. Jikalau mereka keliru, tidak pantas, tidak sopan maka kita ingatkan, nasehati, bimbing, ajak, dekati dan itu kita lakukan berulang kali tanpa bosan-bosannya. Namun sekarang hal itu sulit kita lakukan, paling-paling sebatas pesan, himbauan secara virtual, via wa, sms, timeline, telepon, zoom, yang kita tidak tahu dibaca atau tidak, ditindaklanjuti atau tidak, karena kita tidak bisa memantau secara langsung. Satu harapan kita semoga pandemi segera berlalu.
Jember, 11 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar