Bahagia Bersama Alam

Sudah dua kali hari Jumat senam pagi tidak dilaksanakan. Sejak Pak Guru olah raga memasuki masa purna tugas, pembiasaan baik tersebut berhenti sementara. Kami tidak ingin keadaan ini terus berlanjut. Karena bukan hanya senam pagi yang terhenti, sedekah Jumat juga ikut berhenti. Biasanya setelah selesai senam pagi ada kegiatan sedekah Jumat. Setiap siswa mengumpulkan uang seiklasnya untuk kegiatan social atau untuk teman-teman mereka yang membutuhkan bantuan. Jumlahnya tidak seberapa,  rata-rata anak-anak bersedekah seribu atau dua ribu rupiah. Tapi hal ini sangat penting artinya untuk menanamkan kebiasaan suka berbagi dan kepedulian kepada sesama.

Hari ini saya berinisiatif kembali mengajak anak-anak senam pagi sekaligus sedekah Jumat. Berbekal tutorial senam di youtube senam berhasil dilaksanakan. Meskipun gerakan tak seindah dan segesit guru olah raga tapi lumayanlah untuk penyemangat anak-anak. Sebenarnya anak-anak sudah hafal gerakannya, mereka hanya butuh pendukung dan penyemangat.

Matahari sudah cukup tinggi ketika senam selesai. Anak-anak kelas lima minta jalan-jalan. Saya bersama seorang teman guru mendampingi mereka. Menyusuri jalanan setapak. Kanan kiri tanaman menghijau. Sungguh memanjakan mata. Gunung Welirang di kejauhan berdiri kokoh dengan gagahnya. Semilir angin membuai rasa menghilangkan lelah.

Sungai kecil di luar desa menjadi tujuan utama kami. Airnya yang jernih gemericik sangat menyegarkan. Dengan menenteng sepatu kaki-kaki menyibak air mengikuti arus sungai. Awalnya peringatan tidak boleh basah-basahan mereka patuhi, tapi lama-lama tidak tahan juga. Awalnya hanya ujung celana yang basah, eh akhirnya sekujur tubuh masuk air. Biarlah selama tidak berbahaya. Biarlah mereka menikmati bahagianya masa anak-anak.

Mojokerto, 2 September 2022