Nasib Raisa Dan Nawal, Semi Finalis OSK 2017
Jabbar, Raisa dan Nawal adalah anak Ekskul Science Club di MI Pembangunan UIN Jakarta.Ketiganya diikutkan Lomba Olimpiade Sains Kuark sebagai tolok ukur prestasi Ekstrakurikuler Science Club. Karena ketiganya sudah duduk di kelas 6 pada bulan Desember 2016, maka kami (Saya dan Endah) mendaftarkannya di Level 3 OSK. Jika Jabbar berhasil sampai jadi Finalis OSK yang bertarung dengan 100 finalis lain seluruh Indonesia pada 10 dan 11 Juni lalu, maka Raisa dan Nawal berhasil sampai Semi Finalis OSK dari 500 DKI terbaik.
Ada banyak pertanyaan di hati saya sehubungan hanya Jabbar yang sampai ke Final sementara Raisa dan Nawal yang tak kalah pandai dan tekunnya dibanding Jabbar nanya sampai ke Semi Final saja. Tambahan pula kedua princess Science Club ini adalah anak- anak yang kritis dan kreatif. Sungguh, saya mengajari mereka sejak Januari 2016 sampai April 2016 dengan perhatian yang sama. Metode yang sama. Juga menumpahkan seluruh kemampuan literasi dan isi brain yang sama. Mengapa hasilnya berbeda?
"Mungkin karena Jabbar sudah ikut Science Club sejak kelas 3 sedangkan Raisa dan Nawal baru mulai eksis sejak kelas 4 Bu Erma," demikian Bu Endah, Bu Riza dan Bu Rini menghibur Saya.
"OK. Mungkin saja," namun suara batin saya terap mencari jawaban yang paling tepat. Saya masih tetap dihantui rasa bersalah.
"Mengapa saya tidak berusaha lebih maksimal lagi...? Egois benar saya. Masih sesekali tidak fokus dalam memberi pengalaman prosedural kepada kedianya, karena praktek lebih membutuhkan banyak waktu daripada teori. Dan saya kekurangan waktu, bahkan begitu juga dengan Raisa dan Nawal yang harus belajar mata pelajaran lain di MP. Plus persoapan Ujian Nasional meliputi mata ajar Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia.
Namun kemarin kamis 15 Juni 2017 telah terjadi hal yang sangan inspiratif di ruang guru. Waktu itu saya baru saja menyelesaikan membuat silabus tematik kelas V semester 2 untuk tahun ajaran 2017-2018. Dan saya baru beralih mulai merampungkan menulis kata pengantar untuk buku perdana saya yang akan menjadi bagian Launching 1708 Buku Guru yang digagas oleh Media Guru. Raisa datang ke ruang guru. Saya menyalaminya dengàn penuh rasa kasih dan haru. Tidak malu saya meminta maaf tidak mampu membawanya sampai ke Final OSK 2017.
Raisa tidak berkata apa-apa. Ia hanya memeluk saya dengan erat dan tiba-tiba menciumi pipi saya fi kiri dan kanan.
"Selamat jalan nak. Selamat memasuki gerbang MTs. Manfaatkan ilmu yang sudah kau dapat di MI dengan penuh tanggungjawab. Untuk kemaslahatan umat," demikian aku bisikkan ke telinga Raisa.
"Ciee , Cieee, Dalem banget ya ... Bu Erma...."
Sekejap Raisa keluar dari ruang guru, Bu Noa yang duduk disampingku mengatakan sesuatu yang bermakna betul buat saya. Akan jadi jawaban yang mengena bagi saya. Yang menyebabkan saya tidak lagi merasa sia-sia. Tidak terlalu dibebani rasa bersalah. Rasa pernah menjadi guru monster yang egois.
" Raisa memperoleh prestasi the best nilai UN Bu Erma," Bu Nia menjelaskan hal inspiratif yang membebaskan saya. Alhamdulillah. Berarti Raisa sudah memperoleh manfaat dari apa yang dia pelajari sepanjang persiapan menuju OSK 2017.
"Raisa, How proud I'm of you," Saya memunculkan suara batin sambil menyeka air mata yang berbulir-bulir menggelinding ke bibir secara diam-diam.
Saya terus menyelesaikan mengedit tulisan yang akan saya kirimkan ke email media guru sebelum tanggal 25 Juni 2017.
"Nawal, yaaaa Nawal, bagaimana prestasinya di MP ya." Tanda tanya besar mengusik dalam kalbu saya beruntun. Saya teringt saat belajar biasanya Nawal ditunggui mamanya sambil menggendong adik bayi perempuan dan menuntun adik laki-laki yang masih kelas 1 di MI Pembangunan UIN Jakarta. Pernah waktu di halaman belakang masjid Andalusia, saya sambil menggendong adik bayinya Nawal. Anak yang penuh semangat dan ibu yang mendorong tak kenal penat.
"Bagaimana ya keadaan Nawal sekarang," Saya terus berfikir sambil kedua mata saya menataf nanar mencari sosok yang mungkin bisa saya tanyai. Sosok guru kelas 6.
"Owh, di sudut sana ada pak Wahyudi, saya save pekerjaan tulisan saya di laptop lalu melangkah hampir berlari kearah Pak Wahyudi. Pak Wahyudi salah seorang guru kelas 6. Ia orangnya baik dan selalu bersedia membantu teman guru disini. Suka menolong, maka menjawab pertanyaan saya pastilah bukan hal yang sulit baginya.
"Nawal adalah siswa dengan perolehan nilai ijazah tertinggi Bu Erma, Nilai-nilainya sudah bagus sejak masih kelas 4 MI. Sehingga akimulasinya dengan nilai hasil IN, US dan UAMBD menjadi yang tertinggi," demikian Pak Wahyudi menjelaskan dengan panjang lebar dan informatif.
Mengikuti lomba artinya ada percobaan lebih seru dan menantang. Ada asah otak lebih sering, dan ada menu ajar yang lebih dumbo untuk di lahap. Ditengah keterbatasan waktu dimana anak harus mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang padat mulai pukul 7.00 pagi sampai pukul 14.45 sore setiap harinya, 3 serangkai anak OSK MI Pembangunan ini masih harus mengikuti Bimbingan Belajar Kelas VI setiap senin dan rabu. Pelatihan teori dan eksperimen OSK setiap selasa dan kamis. Hari jum'at nya adalah hari yang dinanti-nantikan bagi anak Ekskul Science Club yaitu permainan Fisika, Kimia dan Biologi bersama guru-guru IPA MI yang kreatif lagi ceria.
Kegiatan yang sangat padat dan menundang boring. Namun karena hobby dan bakat mengikuti minat, maka mereka just fun dan sangat easy going.
Belajar sambil bersenamg-senang mengasah bakat bidang Science berdampak positif setelah ditekuni dan di praktekan di Ekskul Scoence Club. Hanya saja tahun ini ada bonus yaitu berlaga di ajang OSK ke sebelas tahun 2017. Selamat ya Jabbar, Raisa dan Nawal.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
nawal, raisa, dan jabbar ketiganya sama2 bibit unggul...pastinya prestasi mereka tidak harus sama ya bu...hebat gurunya yg menghantarkan mereka jadi sukses
Terimakasih Bu Fitri Indriyani.
Terimakasih Bu Upit. Di MP semua gurunya hebat. So You are.
Senangnya, Buuu, punya siswa yang cerdas seperti mereka. Berkat gurunya yang hebat tentunya. Selamat.