Ini Alasan Saya
Menulis sudah menjadi kegiatan rutin saya sejak lama, sedari saya duduk di sekolah dasar. Menulis adalah salah satu cara saya untuk mengekspresikan perasaan. Beberapa buku diary dengan gambar karakter lucu sudah saya kumpulkan saat itu, hal itulah yang membuat saya semangat untuk menulis, apa pun itu.
Menulis juga bukan sekedar untuk mengekspresikan diri, dalam dunia ajar-mengajar kita juga menulis. Guru menuliskan materi di papan tulis kemudian para siswa pun mencatatnya kembali di buku tulis masing-masing. Sejatinya menulis sudah melekat di kehidupan sehari-hari.
Di era digital ini, saya sudah tidak lagi menggunakan buku diary berkarakter lucu itu. Saya menggunakan media sosial untuk menuliskannya. Saat di sekolah menengah, saya mulai membuat akun Facebook, ramai teman yang mengajak saya untuk bergabung. Awalnya saya malas, hingga saya akhirnya luluh. Karena merasa bosan dengan isi timeline yang monoton dengan selfie, saya mencoba untuk membuat status pertama berisikan puisi asal. Saya lupa bagaimana isinya, yang saya ingat saat itu ada komentar teman yang menyukai isi puisi saya.
Saya mulai mengenal jauh cara penggunaan sosial media yang satu ini. Sampai satu saat saya menemui akun khusus menulis cerbung. Saya mulai menelisik lebih dalam salah satu fanpage yang saya ikuti, ternyata banyak sekali teman-teman yang menulis cerita disana. Saya pun memberanikan diri untuk menulis cerita disana, di awal tidak ada yang berminat dengan tulisan saya hingga akhirnya saya mengubah alur cerita. Setelah itu, banyak yang suka bahkan cerbung yang saya tulis mendapat banyak like dan sudah berlanjut hingga beberapa bagian.
Sosial media lainnya seperti Instagram juga menjadi wadah saya untuk membagikan isi tulisan. Ada juga komentar yang membuat saya sempat berpikir untuk berhenti menulis, ya karena postingan saya kosong dengan caption berisi tulisan panjang, memuakkan bagi beberapa orang. Saya disarankan untuk menulis di Wattpad. Ada banyak draft yang sudah saya tulis dengan beragam jenir tulisan. Tetapi saat itu saya takut tidak ada yang membaca tulisan saya, sampai tulisan itu terbengkalai. Tetapi Kak Tsana menginspirasi saya, ia pernah bilang bahwa tulisan yang tulus akan menemukan pembacanya.
Menulis juga mengantarkan saya pada deretan orang-orang hebat dalam menulis. Teman saya salah satunya, kita bertemu karena alasan menulis. Tulisannya sangat bagus, walau bagi orang lain gaya bahasa yang dia gunakan sulit dimengerti, saya pribadi suka bagaimana caranya menulis. Menulis memberi arti yang sangat dalam bagi saya. Ketika merasa di posisi terburuk, hanya menulis yang bisa saya lakukan untuk menyuarakan isi hati. Tidak peduli benar atau salah dalam kepenulisan, a
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar