LARA
TAGUR HARI KE 19/DARI 365 HARI
Ada rasa yang tak bisa diumbar kata
ketika hari Rabu datang menyapa
Ada rasa yang tak bisa ku cerita dengan gamblangnya ketika Hari Rabu telah tiba dan ada rasa yang tak bisa ku ungkap semua, hanya tetesan air mata yang jatuh bak derai air hujan saja
Mengapa ada sedih dan tawa
Mengapa ada duka nestapa
Mengapa ada derai air mata Kenangan bersamamu membuatku luka
Kepergianmu membuat aku tak bisa mengapa
Kehadiranmu dihatiku yang membuatku bahagia
Tapi sekarang ruang kosong bak lorong tempat berdiamnya lara
Haruskah aku berteriak sekuat nyaliku biar semua tahu kecamuk jiwaku
Tapi itu semua sia-sia
Ya ! itu tak akan ada gunanya
Biar aku sendiri berselimut duka
Biar ku sendiri hapus air mata biar tak ada lagi luka
luka yang menganga
Pekanbaru
19012022
My Home
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Rabu depan lara itu hilangBerharap suka dan bahagia datang. Tetap semangat dan bahagia, Bu Lip. Salam
Insya Allah, Amin Makasih mbak Vivit cantik guru hebat
Keren
Thanks
Sedihnya... Keren bunda... Barokalloh
Alhamdulillah, Terimaksih salam Literasi bund
Membaca karya Bunda..serasa duka saya kembali menganga...semoga kita baik-baik saja
Amin, terimakasih telah hadir bund sayang
Diksi yang apik dan menarik...salam literasi
Terimakasih Bund, Salam Literasi kembali
Salam literasi bunda, puisi lara yg keren Bun