Rugi Bandar....
“Utie chan*, ayo ikut kami. Hari ini Naomi chan ulang tahun. Nanti sore pukul enam, aku jemput ya”, ujar Yuki sebelum kami berpisah kelas. “Hai, nanti aku tunggu ya, arigato Yuki chan”. Terbayang betapa enaknya makan spageti apalagi di traktir, pikirku. Untungnya kuliah hari ini hanya sampai pukul 17.30 , sehingga ada waktu untuk mandi dan ganti baju. Tepat pukul 18.00, Yuki chan sudah sampai di depan apartementku. “Ting tong, ting tong” seseorang memencet bel. dan sejenak kupastikan tamu yang datang dari kaca kecil di pintu. Ternyata benar Yuki chan datang dengan dandanan yang cantik. Enaknya bergaul dengan orang Jepang, jika berjanji pasti tepat waktu, jadi tak perlu menunggu-nunggu
Tak lama kamipun bergegas ke restaurant yang ada di pusat kota. Sebuah restaurant minimalis namun sangat cantik yang dipenuhi dengan bunga-bunga musim semi. Ehm, pasti makanannya juga enak-enak, batinku. Rupamya Naomi chan hanya mengundang teman-teman terdekatnya saja. Ada sekitar 10 orang yang datang dan kami menempati sebuah meja yang cukup besar. Kebetulan restaurant belum terlalu ramai, sehingga kami bebas berbicara dan tertawa bersama.
Hingga tiba saatnya kami memesan makanan. Naomi chan mengedarkan menu makanan dan minuman sementara pramusaji sibuk mencatat semua pesanan kami. Sengaja kupilih makanan yang menurutku paling enak dan nyaman di lidahku, spageti carborana plus juice jambu merah. Perpaduan makanan yang lezat. Pastilah harganya lumayan, tapi tak apalah karena toh ada yang membayari juga, pikirku. Tak berapa lama, makanan pesanan kami datang. Sambil terus bercakap-cakap tanpa terasa semua makanan yang terhidang habis kami lahap. Karena sebagain dari teman masih harus kerja part time, akhirnya kami harus menyudahi acara itu. Kulihat Naomi chan memegang bill (tagihan) dan mulai memanggil nama-nama kami semua. “ok, teman-teman, saya bacakan ya untuk pembayaran masing-masing. Yuki chan ¥3000, Sachi chan ¥2500, Utie chan ¥3000“. Mendengar perkataan Naomi chan, rasanya spageti dan juice jambu yang baru saja melintas di tenggorokan ini ingin kukeluarkan lagi. Tapi apa daya, dengan berat hati kurelakan 3 lembar ¥1000 berlabuh di meja kasir. Salahku juga tidak memastikan sebelumnya apakah bayar sendiri-sendiri atau di traktir oleh yang berulang tahun. Jika tahu harus bayar sendiri-sendiri, pasti aku akan memilih makanan yang lebih murah. Maklum anak kos, harga 3000 bisa untuk 3 kali makan.
* Chan = sebutan khas untuk anak perempuan. sama artiya dengan san.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar