Kok, Bisa Ya ?????
Sudah tiga tahun terakhir ini, berita guru ngaji, ustad melecehkan murid atau santriwatinya kian santer saja. Mendengar itu rasanya sungguh nano-nano, antara percaya atau tidak. Tidak percaya karena, pelaku adalah seseorang yang pastinya sangat mengerti aturan agama, setengah percaya karena sudah ada laporan dari korban kepada polisi, walaupun baru taraf pelaporan saja.
Sejak kecil saya, biasa mengaji dari satu ustad ke ustad yang lain, sejak usia tujuh tahun sampai sebelas tahun. Saat itu yang saya rasakan, ustad adalah sesosok yang kuat agamanya dan dihormati oleh orang sekitar. Alih-alih berlaku genit, malah ada kesan galak dan takut apalagi jika hapalan surat-surat pendek saya tidak bagus.
Tingkat pemahaman agama saya biasa saja. Begitu juga dengan keimanan yang up and down. Namun, in syaallah, agama selalu menjadi pertimbangan utama dalam menentukan langkah kehidupan. Termasuk menyekolahkan anak. Alhamdulillah, si sulung dan si bungsu bersedia mengarungi kehidupan anak-anak dan remajanya di pesantren Saat mendengar berita pelecehan oleh oknum pendidik, sempat terkejut juga, namun sekali lagi, in syaallah saya masih sangat percaya pada institusi pesantren, sebagai lembaga pendidikan terlengkap untuk membimbing anak-anak saya.
Saat melihat berita pengepungan sebuah pesantren bear di Jawa Timur oleh satuan kepolisian, yang terlintas di kepala ini hanya satu pertanyaan, Kok bisa ya, seorang yang sangat mengerti hukum-hukum agama, melakukan hal yang di larang agama?, apakah itu hanya salah paham saja,antara guru dan muridnya? Ataukah ada hal lain yang sengaja di buat dengan maksud tertentu?. Wallahu a'lam bish-shawab, hanya Allah Taala yang maha mengetahui segala kebenarannya.
Sebenarnya masalah hubungan guru dan murid ,terutama murid wanitanya, memang rentan dengan fitnahan. Saya ingat saat SMP dulu, pernah diceritakan oleh teman sekelas. Ia bercerita saat pelajaran renang, pak guru kami, ikut terjun ke kolam renang dan memegang-megang pahanya. Saya yang satu kelas memang kebetulan berada di tempat yang sama. Dan memang benar pak guru kami juga turun ke kolam renang, untuk mengajari kami berenang. Kebetulan pak guru olahraga memang orangnya suka bercanda, sehingga tampak sepert teman akrab bagi murid-muridnya. Menyikapi rumor teman tadi, saya hanya berpikir ini bisa jadi fitnah yang keji, jika di dengar oleh orang yang salah. Tapi untunglah rumor tersebut tidak berkembang liar.
Tapi terlepas dari benar tidaknya berita pelecehan yang akhir-akhir terjadi, memang seyogyanya, pendidik perlu berhati-hati dalam bersikap teutama kepada murid-murid yang sudah besar. Apalagi di jaman yang penuh dengan keterbukaan seperti sekarang ini, semua hal yang seharusnya positif bisa berbalik menjadi negative. Bila kita lalai sedikit saja, maka bersiap-siaplah terpeleset dan terjatuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar