#Tagur 291 (31-5-2021)

Badrek minuman hangat

Sudah dua hari ini badan terasa dingin kadang menggigil. Sehingga membutuhkan selimut yang tebal untuk menutup badan agar hilang rasa menggigilnya. Namun slimut tebal tidak menghilangkan rasa itu yang ada malah engap. Sambil bercanda ada yang mewarkan kopi panas agar hilang rasa dingin.

Akupun mencobanya, namun apa yang terjadi malah ga bisa tidur. Menggigil tidak juga hilang. Teringat cerita salah seorang teman tentang minuman yang menghangat badan yaitu badrek. Aku minta tolong mamang gojek untuk membelikannya. Tak menunggu lama mang ojegpun datang dengan dua plastik berisi badrek.

Aku tuangkan di gelas lalu ku minum. Ya lumayan rasanya, namun tidak seenak buatan sendiri. Pagi tadi niatnya mau bikin sendiri. Begitu mencari bahannya ada yang kurang membeli diwarung dekat rumah tidak ada jual. Akhirnya gagal ga kesampean.

Tadi kebetulan pulang dari madrasah melewati pasar kranggot. Berhenti sebentar mencari warung yang menjual bahan badrek. Gampang-gampang sulit tidak semua warung menjual bahan bandrek. Sehingga harus berkeliling dan banyak bertanya.

Beruntung sekali bertemu dengan seorang penjual prabot yang menunjukkan warung penjual bahan/rempah-rempah bahan badrek yang sudah diracik dan siao rebus. Akhirnya dengan mudah saya dapatkan.

Dari bi sayur aku mendapat ilmu tentang takaran membuat bandrek yang enak dan harum. Tanpa sungkan dia membagikan rahasianya. Sejatinya menimba ilmu itu bukan hanya dibangku sekolah. Ilmu itu bisa di timba dari siapapun. Tanpa memandang status. Ku berterima kasih sekali kepada itu, andaikan bertanya kepada penjual bandrek belum tentu dia memberikan resepnya.

Salam literasi.