# Tantangan menulis hari ke 73 (6 Agustus 2020)

Suratan Takdir

Dari kecil Arman bercita-cita ingin menjadi guru, ia selalu memperhatikan gerak-gerik setiap guru yang mengajarnya dikelas. Dari cara berjalan, menyampaikan materi, sampai ketika guru itu ada yang marah karena kesal melihat muridnya yang bandel. Hampir seluruh gaya guru Arman bisa menirukannya, tak hanya itu yang ia perhatikan tapi ia juga rajin menulis setiap kata yang diulang-ulang oleh gurunya.Dikala ada guru yang tidak hadir Arman mencoba maju di depan kelas untuk menyampaikan materi dengan gaya guru ala Arman, teman-teman dikelaspun merasa nyaman dan mengikuti pelajaran dengan baik.

Begitu lulus dari Madrasah Tsanawiyah Arman melanjutkan sekolah keguruan yaitu Sekolah Pendidikan Guru, ingin memperdalam ilmu cara mengajar yang baik. Di sekolah itu belajar ilmu pedagogic, psykologi, dan ilmu lainnya. Sambil sekolah ia menjadi guru honor disekolah madrasah tempat Arman dulu sekolah, untuk mempraktikkan ilmu yang didapat dari sekolah. Tiga tahun sudah Arman sekolah pendidikan guru, tiba-tiba muncul ide “ingin memperdalam ilmu agama” akhirnya Arman kuliah di salah satu perguruan tinggi agama dengan tujuan menjadi guru yang bisa peran dimasyarakat. Kuliah sambil mengajar dilakoninya sampai kuliyah selesai. Bukan hanya itu sambil kuliyah Arman juga berjualan hasil petani seperti pisang, melinjo,kacang dan lain-lain. Kemudian ada salah satu temannya yang ngajak ikut tes menjadi guru(PNS) Armanpun ikut, hasilnya kurang beruntung.

Arman berusaha menjadi guru, tapi takdir menentukan lain Arman menjadi interpreneur yang dipercaya oleh perusahaan untuk mensuplay barang-barang kebutuhan perusahaan. Arman orang yang disukai para karyawannya, karena ia selalu memberikan bimbingan dan arahan dengan baik.

Cilegon 6 Agustus 2020

Salam Litersai