Bagian sebelumnya : https://www.gurusiana.id/read/maarifsn/article/sakarepmu-3-2634480

Setelah selesai membabat rumpun perdu yang entah apa namanya di teras Ruang TIK,, Pak Mak beranjak dari tempat itu dan melangkah pelan tapi pasti, menuju di mana Pak Rudi, yang mbahureksa Lab IPA berada, Pandangannya lurus ke depan, juga tak seperti biasanya, selalu menyapu seluruh area sekelilingnya dengan pandangannya yang tajam.

Dari sudut matanya dia melihat anak-anak yang sedang bekerja banyak di antaranya yang memandang penuh tanya ke arah dirinya. "Pasti mereka bertanya-tanya dalam hati, mengapa aku begini," batinnya. Mungkin memang Pak Mak pagi itu terlihat aneh, bahwa ketika banyak di antara mereka yang tampak tidak sungguh-sungguh bekerja, Pak Mak membiarkannya saja, tidak memarahinya. Biasanya kalau kerja bakti Jumat Bersih begini, jangan harap bisa bekerja dengan santai atau bahkan tidak melakukan apa-apa, pasti gelegar bentakannya akań bergema ke seantero negeri.

"Pak Mak, ini ya, Pak?" tanya seorang anak sambil menunjuk serakan rumput sisa tebasan Pak Bon. "Sakarepmu, mau diapakan" balasnya dengan nada datar.

"Dibuang ke mana, Pak? ," tanyanya sungguh-sungguh, tak seperti pertanyaan anak-anak lain beberapa saat sebelumnya, yang terkesan hanya cari muka supaya terlihat bekerja.

"Sakarepmu, di sana ada tempat sampah, di sana juga ada, " jawabnya sambil mengacungkan sabit di tangannya ke arah sudut kanan lapangan dan pekarangan sekolah di sebelah selatan lapangan.

Sesampainya di bawah Tower Antena Wifi, langsung diayunkannya sabit di tangannya ke depan, "Crak, crak, crak ..