MA'ARIF SETYO NUGROHO

Nama kecilnya Nu atau Enu, dilahirkan dan dibesarkan di tempat yang berbeda. Sumpiuh di kabupaten Banyumas dan Bobotsari di Kabupaten Purbalingga dari leluhur y...

Selengkapnya
Navigasi Web
MANGAP
Catatan saat melaksanakan tugas pengawasan PAT 2022

MANGAP

Kata "Mangap" jika kita baca dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah membuka mulut atau menganga (tentang mulut), makna kiasannya "asal bicara" atau "bicara asal saja". Anda bisa cek langsung sendiri benar tidaknya arti tersebut dengan googling atau langsung ketikkan ini : https://kbbi.web.id/mangap di web address.

Tampilannya di gadget ingin saya tunjukkan di sini supaya lebih jelas, tetapi ternyata tidak bisa, karena web KBBI Daring sudah diproteksi demi keamanan, entah keamanan siapa, saya tidak berpikir lebih jauh kali ini.

Dalam tulisan ini yang saya maksud bukan makna kiasannya, tetapi makna sebenarnya. Fokusnya pada perilaku membuka mulut yang sering kita lakukan dalam keadaan sadar tetapi dengan perasaan antara sadar dan tidak sadar. Meskipun dalam situasi tertentu sering juga dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan penuh penghayatan. Atau bisa juga dilakukan dengan tanpa sadar (tidak sengaja) dan dalam keadaan tidak sadar.

Pada catatan di gambar ilustrasi, saya uraikan bagaimana para peserta tes Penilaian Akhir Tahun di ruang yang saya awasi, ada empat ruang, selalu saya temui beberapa orang peserta yang -maaf- mangap tanpa tedeng aling-aling. Oleh karena itu, di akhir tugas pengawasan saya buat catatannya sebagai bahan evaluasi.

Tampaknya memang hal sepele, sayangnya, saya adalah tipe orang yang senang memperhatikan hal-hal sepele, jadinya ya tidak sepele lagi. Bahkan sangat sering sekali saya sampaikan nasehat pada anak-anak didik saya tentang hal-hal sepele. Juga semprotan, hardikan, dan peringatan, yang bagi orang lain bukan hal penting alias sepele, tetapi bagi saya tidak. Kali ini perilaku mangap ini.

Meskipun saya paham bahwa mereka itu tidak asal mangap, tetapi karena ada alasannya, yaitu mengantuk, tetapi saya punya argumen lain. Memang mangapnya itu bisa dijelaskan secara ilmiah sebab musababnya, yaitu karena otaknya kekurangan oksigen dalam jumlah yang cukup banyak pada saat itu, sehingga secara refleks anggota tubuh yang berurusan langsung dengan proses penyerapan oksigen bekerja cepat. Jika hanya lewat hidung, oksigen yang terserap sangat kurang, sehingga otomatis otakpun langsung memerintahkan organ tubuh lain yang dapat membantunya, yaitu mulut, untuk mangap lebar-lebar dan menghirup oksigen dengan kekuatan penuh.

Wajar, kan, kalau mengantuk kemudian mangap, alias menguap ?

Betul, wajar, tetapi mangap yang saat itu mereka lakukan tidak benar. Baik caranya, waktunya, maupun tempatnya. Mangap yang baik itu dilakukan dengan menutupi mulut yang menganga itu menggunakan apapun yang dapat menghalangi pandangan orang lain pada mulut itu. Itu yang disebut dengan etika, sopan santun, yang secara universal diakui.

Hal kedua, adalah waktunya, dalam arti durasi atau lamanya si mulut itu mangap, bukan waktu yang merujuk pada hari, tanggal, jam, menit, detik. Mangap yang baik ya secukupnya saja, mungkin sekitar 5 detik, tidak usah ditambah-tambahi beberapa detik sampai kadang-kadang suaranya terdengar begitu melodius.

Yang ketiga, tempatnya, acuannya bukan lokasi dalam arti ruang, apa lagi dalam arti geografis, bukan, tetapi mengacu pada saat sedang berada di sekitar apa dan siapa. Jika sedang di tengah banyak orang, apa lagi di depan, dan dalam situasi formal, apa lagi diawasi oleh orang yang wajib dihargai dan dihormati, sangat tidak baik apa bila melakukan mangap.

Ketiga situasi dan kondisi ini senantiasa harus dijaga, agar kita tidak sampai disebut sebagai "tidak sopan, tidak etis, atau tidak beradab".

Begitulah, apabila mereka yang sering mangap-mangap dengan tidak sadar itu dibiarkan saja, alias dimaklumi karena alasan proses alamiah dan ilmiah dari rasa mengantuk, maka bisa jadi suatu ketika nanti orang atau peserta PAT tersebut akan semakin sering melakukannya. Sangat mungkin mangap itu menjadi sebuah kebiasaan, mengabaikan tata krama, sopan santun, atau etika mangap itu. Karena sudah refleks, sehingga dapat berakibat dia tidak tahu atau lupa bahwa mangap itu salah satu dari perilaku yang tidak baik. Akibat repetisi yang terus menerus tanpa kontrol.

Oaaahhemmm......

Klimbungan, 202206082319

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Serba serbi mangap. Selalu unik.

10 Jun
Balas

Mangap kok unik to ?

10 Jun

Hahaha...kl kelamaan ada lalat mampir ya p guru? Hahaha ... Sepele tp keren krn menyangkut etika. Sukses sllu

09 Jun
Balas

Iya bu, wong mangap kok gak ditutpi, lebar dan lama pula..Bitu kok bak sacar, heheh... terima kasih, sukses juga, Bu.

09 Jun

Keren. Mangap jadi ide tulisan yang menarik. Sukses ya Pak.

10 Jun
Balas

Alhamdulillah, ndilalah kok pas saja, Bu. Terima kasih doa dan hadirnya, semoga Bu Nanik juga selalu sukses

12 Jun



search

New Post