LUTFIA ARIES KURNIAWATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Best Practice Praktik Mengajar Materi Pacelathon

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Judul: Penerapan Metode Bermain Peran pada materi Pawicantenan

Lokasi

MTs. NU 02 AL MA’ARIF BOJA

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai

Melalui metode Bermain Peran pada Materi Pawicantenan meningkatkan kemampuan unggah ungguh basa siswa VIII MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja.

Penulis

Lutfia Aries Kurniawati, S.Pd.

Tanggal

17 Juni 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar Belakang Masalah:

Kondisi yang menjadi latar belakang dari best practice ini adalah:

· Rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya materi Pawicantenan karena menerapkan unggah ungguh basa.

· Peserta didik kurang antusias dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

· Peserta didik kurang melakukan drill atau latihan pawicantenan dengan menerapkan unggah-unguh basa.

· Peserta didik takut salah dan malu dalam melafalkan kosakata berbahasa jawa.

· Peserta didik ada yang berasal dari luar daerah sehingga kesulitan melafalkan kosakata berbahasa jawa.

· Lingkungan tinggal peserta didik cenderung menggunakan bahasa Indonesia sehingga mereka canggung untuk melafalkan kosakata berbahasa jawa.

· Pembelajaran masih berpusat pada guru.

· Pembelajaran biasanya belum berbasis IT.

· Guru kurang lengkap dalam menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi RPP / Modul Ajar, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, Instrumen Penilaian (Evaluasi, Kisi-kisi dan rubrik penilaian).

· Model dan metode pembelajaran yang digunakan Guru juga kurang inovatif.

Peran:

Peran saya sebagai guru dalam praktik ini adalah memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa khususnya materi pawicantenan. Selain itu praktik pembelajaran ini dapat menjadi inspirasi bagi sesama guru bahasa Jawa yang mengalami permasalahan yang sama.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik pembelajaran ini adalah membuat desain pembelajaran yang kreatif, dan menarik dengan menggunakan media, pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang inovatif, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pawicantenan elemen menganalisis dan membaca.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara tantangan yang menjadi penyebab kesulitan peserta didik menganalisis dan membaca adalah:

· Rendahnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran materi pawicantenan.

· Peserta didik terkesan kurang antusias dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran

· Peserta didik menganggap pawicantenan itu materi sulit pada mata pelajaran Bahasa Jawa

· Peserta didik kurang drill atau latihan membaca bacaan berbahasa jawa.

· Peserta didik ada yang berasal dari luar daerah sehingga kesulitan melafalkan kosakata berbahasa jawa.

· Lingkungan tinggal peserta didik cenderung menggunakan bahasa Indonesia sehingga mereka canggung untuk melafalkan kosakata berbahasa jawa.

· Media yang digunakan Guru belum berbasis IT (TPACK).

· Guru masih menerapkan pembalajaran yang monoton dengan metode ceramah.

Dari tantangan di atas, yang harus terlibat dalam praktik pembelajaran ini adalah guru sebagai pengajar yang harus menguasai kemampuan pedagogik dan profesional.

Setelah itu peserta didik yang bermasalah dengan motivasi belajar diberi stimulus yang baik. Kepala madrasah sebagai pembuat kebijakan mendukung penuh upaya peningkatan pembelajaran berbahasa Jawa berbasis TPACK dan teman sejawat sebagai korektor sekaligus motivator serta membantu dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh Guru dalam menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan penerapan pendekatan dalam pembelajaran, pemilihan model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa.

Strategi yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan Saintifik TPACK. Sedangkan strategi yang dilakukan Guru dalam menentukan model pembelajaran ini adalah memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi, sehingga terpilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Metode pembelajaran yang digunakan yaitu Bermain Peran. Media pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan materi menggunakan power point (PPT) dan video Pawicantenan. Strategi yang dilakukan Guru tersebut dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang dituangkan dalam bentuk RPP yang menarik.

Proses yang sudah dilakukan oleh Guru dalam penerapan praktik pembelajaran ini adalah menuangkan pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran dan motivasi peserta didik dalam RPP yang didalamnya mencakup solusi atas tantangan tersebut. Dari RPP yang sudah dikembangkan tadi diaplikasikan dalam praktik pembelajaran di kelas. Berikut ini proses pembelajaran yang sudah saya laksanakan dengan materi aksara Murda pada elemen membaca. Pembelajaran diawali dengan PENDAHULUAN yang di dalamnya mencakup salam, berdoa (profil beriman bertakwa kepada Tuhan YME), mengecek kehadiran peserta didik dan kebersihan kelas (profil Mandiri dan Bergotong royong), memotivasi, apersepsi untuk mengetahui pembelajaran yang sudah dipelajari peserta didik pada pertemuan sebelumnya dan menunjukkan contoh pamit berangkat sekolah dengan orang tua dan menggunakan unggah ungguh basa. Dalam kegiatan pendahuluan ini disampaikan tujuan pembelajaran supaya peserta didik mengetahui apa yang menjadi capaian pembelajaran materi pawicantenan. Pada KEGIATAN INTI yang di dalamnya berisi langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan dikolaborasikan dengan pembelajaran abad 21, yaitu menggunakan media pembelajaran power point (PPT) dan video pawicantenan yang memanfaatkan teknologi informasi. Pendekatan Saintifik TPACK untuk membuat pembelajaran yang berpusat pada siswa. Langkah-langkah pada kegiatan inti: 1. Orientasi peserta didik tentang masalah. Guru melakukan pertanyaan pemantik pengetahuan peserta didik tentang pawicantenan, kemudian mempersilahkan peserta didik bertanya jawab tentang pawicantenan dan Guru membagikan bahan ajar. (Keberanian dan Percaya diri). (Pendekatan Saintifik TPACK dan Model Problem Based Learning). 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Guru membimbing peserta didik untuk memahami cara memahami unggah ungguh basa dan memberikan contohnya dan pelafalannya menggunakan media Power Point (PPT) dan contoh video pawicantenan. 3. Membimbing penyelidikan secara kelompok. Guru membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2/3 peserta didik sehingga terbentuk menjadi 5 kelompok. Guru membagikan LKPD dan. Peserta didik memecahkan soal pada lembar kerja secara bersama-sama. 4. Mengembangkan hasil. Peserta didik belajar membaca pawicantenan dalam pelafalannya dan penggunaan unggah ungguh basa lalu mengerjakan LKPD kelompok dengan metode diskusi. Peserta didik 5. Menganalisa dan Menyelesaikan masalah. Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya. Salah satu anggota kelompok membacakan hasilnya, Peserta didik dari kelompok lain diberi kesempatan untuk mengevalusi dengan mengoreksi dan menanggapi berdasarkan kartu kunci jawaban yang telah diberikan oleh guru (C5)/ HOTS. Hal ini untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri, sopan santun. Kegiatan PENUTUP dalam pembelajaran peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai materi pawicantenan. Peserta didik dapat membaca pawicantenan dengan pelafalan yang tepat sesuai kaidah. Kemudian peserta didik bersama guru merefleksikan pembelajaran. Guru menyampaikan informasi materi yag akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pertemuan dengan berdoa dan mengucapakan salam penutup. Dalam hal ini yang terlibat dalam mengatasi tantangan ini adalah Kepala Sekolah yang berperan memberikan kebijakan untuk memfasilitasi Guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dan mendukung segala keperluan yang dibutuhkan oleh guru, berikutnya yang terlibat adalah Guru itu sendiri yang memberikan materi, motivasi, mengenalkan pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran inovatif, kemudian yang ikut berperan adalah teman sejawat sesama Guru yang memberikan masukan saat proses dan pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, dan yang terakhir adalah peserta didik yang berperan sebagai subjek dan objek pembelajaran. Subjek disini adalah sebagai pelaku/pusat dalam kegiatan pembelajaran, sedang objek adalah peserta didik berperan sebagai objek penerima materi pelajaran yang diberikan oleh Guru. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah Guru menggunakan buku panduan bahasa Jawa, power point, video pawicantenan, LCD, dan laptop. Dari peserta didik menggunakan buku pendamping bahasa Jawa, bahan ajar yang disusun oleh guru, dan LKPD. Guru juga harus memahami mengenai model pembelajaran yang digunakan, kemampuan Guru menggunakan teknologi aplikasi, perangkat pembelajaran guru. Hal ini mendukung suksesnya strategi yang direncanakan.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi langkah-langkah yang dilaksanakan sangat efektif untuk dilaksanakan. Peserta didik senang dengan pendekatan, model, metode, dan media pembelajaran yang dipilih oleh guru. Peserta didik antusias dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran karena tidak monoton mendengarkan ceramah Guru. Media video pawicantenan dan power point menjadikan pembelajaran bahasa Jawa materi pawicantenan lebih menarik perhatian siswa, sehingga menambah motivasi belajar peserta didik. Diskusi antar teman sebaya memberi ruang kepada peserta didik untuk bisa lebih aktif dan interaktif dalam pembelajaran. Capaian nilai siswa juga menunjukkan hasil yang positif, sebelum dilaksanakan langkah-langkah aksi di atas tingkat keberhasilan siswa mencapai KKM yaitu 75. Setelah dilaksanakan aksi capaian siswa bisa mencapai 97% dengan nilai variatif. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah aksi yang dilakukan dalam praktik pembelajaran ini efektif dilakukan. Respon terhadap strategi yang dilakukan adalah sangat positif terutama dari Kepala Sekolah dan rekan Guru sebagai teman sejawat mengapresiasi langkahlangkah pembelajaran yang sudah saya laksanakan, dan memberi motivasi kepada guru-guru lain untuk membuat pembelajaran dengan model kooperatif Problem Based Learning, metode diskusi, pendekatan saintifik, dan media yang sesuai untuk menarik perhatian dan memotivasi peserta didik. Yang menjadi faktor keberhasilan strategi yang dilaksanakan adalah persiapan Guru dalam membuat perangkat pembelajaran, pemilihan media, model, metode, dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran serta dukungan dari siswa, Kepala Sekolah, rekan sejawat dan tenaga kependidikan. Pembelajaran dari keseluruhan proses yang sudah dilakukan adalah bahwa untuk mencapai satu tujuan pembelajaran diperlukan usaha yang keras dari Guru untuk bisa menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik dengan berpusat pada siswa, selain itu pemilihan media yang menggunakan TPACK, model, metode, dan pendekatan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang sangat mendukung keberhasilan tujuan pembelajaran. Dukungan dari seluruh warga sekolah meliputi Kepala Sekolah, teman sejawat, siswa dan tenaga kependidikan serta yang terakhir adalah dukungan sarana prasarana sekolah juga menjadi faktor utama pendukung keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post