ADA CINTA DI MATAMU (Bagain ke-2)
#TantanganGurusiana
Hari ke-89
ADA CINTA DI MATAMU (Bagain ke-2)
Tio berangkat kuliah, di gerbang sekolah, dilihatnya Hani berlari menghampirinya.
" Tio, PR Bu Ratih sudah selesai? ", tanyanya sambil terengah- engah
Tio mengangguk. Dia tersenyum melihat penampilan Hani yang kacau. Wajahnya berkeringat dengan rambut yang acak- acakan. Pakaiannya pun tampak kusut.
Dilihat seperti itu Hani sontak merapikan rambut dan pakaiannya. Dia tahu betul , tatapan sahabatnya itu seperti menghakimi dirinya.
Tio melangkah kakinya menuju kelas, diikuti oleh Hani dari belakang yang berjalan sambil menunduk.
" Ya ampun Han, kenapa rambut dan pakaianmu acak- acakan seperti ini? ", ujar Marina tan sebamgkunya.
Hani tersenyum sambil mengeluarkan sisir dan merapikan rambutnya. Marina membantunya merapikan pakaiannya.
Sementara Tio yang duduk di belakang mereka diam- diam memperhatikan kedua gadis itu. Dia menggeleng- gelengkan kepalanya, tak tahu lagi harus berkata apa tentang sahabat kecilnya itu.
Hani memang sedikit ceroboh, dan kurang memperhatikan penampilannya, tetapi dia gadis yang sangat baik. Sejak kecil Hani adalah sahabatnya karena rumah Hani berdekatan dengan rumah nenek Tio.
Sejak bayi Tio tinggal bersama nenek dan kakeknya karena ibu dan ayahnya sibuk bekerja dan tinggal di kota yang berbeda. Sering kali ayah dan ibunya mengajaknya pindah, namun nenek Tio tidak mengijinkannya.
Akhirnya orang tua Tio mengalah, dan setiap minggu mereka akan datang menemui anak sulungnya itu.
Tio mempunyai dua orang adik yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Tinggal di rumah nenek dan kakeknya serta jauh dari orang tua, tak membuat Tio merasa kehilangan mereka karena dia sudah mengamnggap nenek dan kakeknya sebagai orang tuanya sendiri.
Tinggal bersama neneknya membuat Tio sedikit manja, namun untuk urusan sekolah selalu dia utamakan.
Namun kadang- kadang Tio juga merindukan adik- adiknya yang hanya bisa ditemui sewaktu- waktu, oleh sebab itu dia kemudian dekat dengan Han tetangga sebelah rumahnya.
Hani dianggapnya sebagai adiknya dan mereka berteman cukup lama sejak mereka milai bermain. Boleh dikatakan bahwa Hani adalah sahabat dan teman pertama Tio.
Mereka selalu berangkat dan pulang bersama- sama. Namun setiap pagi saat berangket sekolah, Hani tak jarang Tio tinggalkan karena akan membuatnya terlambat.
Seperti hari iniHani harus tergesa- gesa bahkan berlari mengejar Tio yang berjalan cepat dengan kaki- kaki panjangnya, membuat Hani harus berlari kecil. Pemandangan seperti ini sudah biasa bagi teman- teman Tio dan Hani di sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillaah, keren cerpennya, sukses bu Lusy