HOROR PEDAGOGIK ATAU CERDAS PEDAGOGIK (Sebuah Pilihan)
Catatan Harian Luluk Ayunning Dyah
Kabarnya, kompetensi inilah yang menjadi biang kerok jebloknya nilai posttest guru tahun 2016 dan nilai UKG tahun 2015. Benarkah…??
Sebenarnya apa sih kompetensi pedagogik itu?
Teman pendidik sebangsa dan setanah air. Mari kita tengok kembali Permendikbud No. 16 Tahun 2006 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru.
Terdapat sepuluh kompetensi pedagogik dalam kompetensi inti guru yang wajib dikuasai. Saat ini yang akan saya komentari empat kompetensi inti guru saja, diantaranya adalah menguasai karakteristik peserta didik, menguasai teori belajar, mengembangkan kurikulum dan menyelenggarakan penilaian.
Empat kompetensi inti tersebut rasanya sudah bukan menjadi hal yang baru. Kalau masih juga bermasalah dengan hal tersebut perlu dipertanyakan “berapa lama teman-teman pendidik menjadi guru? “
Bagaimana mungkin seorang guru tidak memahami karakteristik peserta didiknya? Bagaimana bisa seorang guru tidak menguasai teori belajar? Apa masalahnya seorang guru tidak mampu mengembangkan kurikulum? Bagaimana proses penilaian yang selama ini dilakukan hingga sampai detik ini belum bisa mengembangkan penilaian?
Horor!! Betulkah?! Jika betul mari kita buat yang horor tersebut menjadi tidak horor.
Masalah pertama dan kedua gampang dicari solusinya banyak buku-buku atau sumber belajar lainnya yang membahas tentang karakteristik peserta didik dan teori belajar.
Berikutnya masalah pengembangan kurikulum. Mari kita tengok Permendikbud No. 20, 21, 22, 24 Tahun 2016
Langkah mengembangkan kurikulum:
1. Analisis kesesuaian SKL, KI dan KD
2. Analisis kompetensi dasar sikap, pengetahuan dan ketrampilan
3. Rumuskan IPK; rumusan indikator meliputi indikator penunjang, indikator kunci dan indikator pengayaan
Berikutnya tentang pengembangan penilaian. Sudah terdapat panduan penilaian untuk jenjang SD, SMP dan SMA serta ada juga panduan penulisan soal HOTs. Ikuti saja panduan tersebut.
Semua sumber ilmu yang akan memandu teman-teman untuk menjadi cerdas pedagogik sudah tersebar di muka bumi ini. Tinggal action dari teman-teman saja. Apakah teman-teman masih menganggap pedagogik itu horor atau sebaliknya, kembali lagi pada pribadi teman-teman.
Selamat berjuang!
Grand Pasundan Bandung, 28 September 2017
Peningkom Pedagogik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar