Lukman Nur Hakim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

NGALAH WARAS

NGALAH WARAS Oleh: Lukman Nur Hakim Ngalah bukan berarti kalah, tapi ngalah merupakan prilaku menghindar dari konflik berkepanjangan, yang dapat menguras energi, pikiran dan uang. Belajar ngalah tidaklah hanya di bangku sekolah, perkuliahan maupun di pondok pesantren. Tidak harus hanya kepada guru, kyai maupun ustadz. Belajar ngalah dapat dilakukan dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun, tanpa pandang agama, status, ras, suku maupun bangsa. Karena ngalah dapat dijadikan sebagai prinsip hidup menuju Allah (ikhlas lillahi ta'ala) Sosok manusi ngalah, tanpa sengaja, aku temui saat berada di peternak madu, sepertinya Allah SWT. mempertemukan aku dengan seseorang, yang aku anggap sangat luar biasa, dengan memegang ngalah sebagai prinsip hidup keseharianya. Sang pengalah yang aku temui, bukanlah seorang pakar ilmu pengetahuan, ulama besar maupun pengusaha terkenal. Tapi hanya seorang petani di kaki gunung muria, yang berpakaian sederhana, namun terlihat sangat sehat dan masih muda. Padahal umurnya sudah lebih dari 70 tahun. Dan masih memiliki ibu yang sehat walau berumur lebih dari 90 tahun. Dalam obrolan denganku, ada satu tema yang menarik, cerita tentang kisah kesuksesan anaknya yang menjadi pengusaha madu, setelah ia keluar dari perusahaan yang ada di kotanya. Aku sebut saja bapak Syukari, seseorang yang memegah teguh prilaku ngalah. Tidak hanya sebuah kata-kata semata, namun sudah ia lakukan bertahun-tahun. Berbagai macam peristiwa yang dialaminya, Alhamdulillah dapat diceritakan padaku. Dan tenyata, telisik punya telisik beliau adalah seorang pengikut dan ahli thoriqah yang taat dan masih aktif menjalankan perintah sang guru. Dari obrolan dengan beliau juga, aku mendapatkan hikmah keistimewaan dari prilaku ngalah yang diajarkan kepada anaknya. Dalam tulisan inipun aku mencoba memahami apa yang di sampaikannya di sela-sela aku melakukan transaksi madu dengan anaknya. Pertama, orang ngalah akan selalu berpikir positif. Semisal saja ada barang milikinya diambil orang lain tanpa ijin terlebih dahulu. Ia tetap akan mampu mengontrol emosi, tidak panik, apalagi marah, dan tetap saja akan berpikir positif kepada orang yang ngambil miliknya. Sehingga sangat wajar, bila orang yang ngalah akan selalu sehat dan berumur panjang. Kedua, orang ngalah cenderung berprilaku asertif, yaitu orang yang mampu mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan dipikirkan, tidak kasar berbicara dan memotong pembicaraan apalagi menyela serta terlalu dini dalam menyimpulkan pembicaraan. Orang ngalah akan tetap sopan dan empati terhadap lawan bicara. Sehingga dengan prilaku yang dijalaninya akan dapat mampu membantu dalam menangani konflik-konflik yang sering terjadi dalam hidupnya. Ketiga, sangat jelas sekali, orang ngalah mudah memaafkan kesalahan orang lain, namun tetap tidak melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang yang pernah berbuat salah. Orang ngalah dimungkinkan tidak akan menjadi manusia pendendam. Karena ia paham dengan dendam dapat menjadikan dirinya terganggu. Semisal, hidupnya akan selalu memikirkan orang lain, bahkan dapat menjadikan diri sendiri sakit, stress bahkan akan dapat menimbulkan kematian (suul khotimah). Keempat, ngalah bahagia. Artinya orang yang ngalah hidupnya akan menjadi bahagia karena prilaku yang dibuatnya dan kebahagiaan tersebut tidak bisa dicuri atau diambil oleh siapapun, karena sifatnya melekat dengan pemiliknya. Ngalah dalam pekerjaan maupun usaha, berarti menemukan kebahagiaan dalam hal lainnya, yang tidak bisa di tebak oleh siapapun, karena merupakan hadiah langsung dari Tuhan. Sisi lain bahagianya orang ngalah. Ia tidak akan tergiring oleh opini-opini kurang baik dari orang lain yang menghalangi usaha, pekerjaan atau prinsip hidupnya. Kelima, orang ngalah hidupnya akan terasa menyenangkan, banyak disukai orang dan minim musuh atau dimusuhi. Karena apa yang dilakukan orang yang ngalah selalu menhindar dari konflik, suka membantu walaupun ia sangat sibuk. Bahkan pekerjaan yang monotonpun dapat dirubah menjadi menyenangkan dan mengasyikkan. Keenam, hebatnya orang ngalah jarang tersinggung apalagi marah. Orang yang ngalah, tahu betul siapa dirinya, Ia akan mampu menguasai emosi dan berusaha memahami perkataan orang lain yang kurang sesuai dengan etika, budaya dan agama. Dalam prinsip hidup orang ngalah penuh percaya diri dan dirinya terbuka untuk siapa saja. Ketuju, biasanya orang ngalah tidak membicarakan hal-hal yang negatif. Ia akan tetap konsisten berpikir positif dan berusaha menghindar dari sesuatu yang kurang baik. Sebagai akhir dari tulisan ini. Bila ingin mengembangkan diri, menjadi sosok orang yang ngalah, setop berbicara hal negatif dan memilih berpikir positif, atau mengambil jalan diam itu lebih baik. Hal ini tentu akan membantu dan menjadi manusia rasional, mengedepankan hati dalam menghadapi masalah dalam kehidupan. Lakukanlah, ngalah untuk menjadi orang waras, bukan sing waras ngalah. Wallahu 'alam bishowab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post