BADUT
"BADUT "
OLEH: Ludiazzuhri
Hari minggu ini, seperti biasa keponakan datang untuk berlibur. Untuk menyenangkan hatinya setelah enam hari penat belajar, kuajak ia jalan-jalan keluar sebentar. Dengan tujuan agar fikirannyanya kembali fresh saat hari senin tiba. Dan siap menerima ilmu dari gurunya di sekolah.
Karena pada dasarnya seorang anak memang memerlukan refreshing. Sama halnya seperti orang dewasa. Setelah seminggu terjebak pada aktifitas rutin yang kadang membuat jenuh dan penat. Seseorang anak perlu penyegaran dan hal baru. Agar neuron-neuron pada otak bisa berkembang dengan baik. Walapun hanya dengan jalan-jalan sore keliling kota.
Melakukan perjalanan di tengah kota memang tak akan bisa menghindari lampu merah. Sama, seperti sore ini aku dan keponakanku juga terjebak lampu merah. Sehingga kami harus berhenti dan menunggu lama. Untung kondisinya tidak terlalu panas, sehingga tidak terlalu bikin pusing. Karena kalau terjebak di lampu merah dalam kondisi panas, bisa kebayang, kepala cenat-cenut. Yang ada nggak jadi fresh, tapi malahan stres. Namun meski kita terjebak lampu merah, keponakanku spertinya fun - fun aja. Malahan dia sambil nyanyi dimotor, saking girangnya.
Di pinggiran jalan ada pemandangan yang cukup menyenangkan bagi keponakan saya. Apalagi kalau bukan badut. Badut boneka Dora siap-siap bergoyang menghibur para pengemudi yang terpaksa berhenti karena lampu merah. Satu temannya menyiapkan musik di sebelahnya. Teman sang badut ini menyiapkan topinya untuk mengais rezeki dari para pengemudi yang berhenti. Menyelusup ke beberapa motor dan mobil yang berhenti sambil menyodorkan topi yang dilepas dari kepalanya.
Dari posturnya badut ini sepertinya masih anak-anak. Karena tidak terlalu tinggi. Perkiraanku saja sih, padahal bisa saja orang dewasa yang memang posturnya tidak terlalu tinggi, he.. he..
Setiap melihat badut saya selalu berpikir, di luar dia tampak ceria sekali. Senantiasa tersenyum, bergoyang dengan menggoyangkan pinggul dan badannya, seolah-olah tidak ada beban dalam hidupnya. Tapi semua itu karena efek dari bonekanya, yang memang mempunyai wajah tersenyum. Tapi taukah kita, kalau di didalam kostumnya ia juga tersenyum ceria? Seceria ekspresi kostum badut yang dipakainya.? Entahlah.. bisa saja si badut ini happy dengan pekerjaannya menghibur orang di pinggir jalan.
Namun pernah kulihat badut duduk di bawah pohon sedang beristirahat dan boneka yang menutupi kepalanya sedang dibuka. Terlihat wajah yang sudah menua di sana. Peluh keringat memenuhi dahinya. Wajahnya terlihat sangat lelah sekali. Aku berpikir, si badut rela bergoyang-goyang, dada-dada di jalanan yang panas. Sedangkan dia harus memakai kostum badut yang sangat tebal, untuk menghibur orang-orang. Dan yang pasti untuk mengais recehan dari orang-orang yang ada di lampu merah, ataupun tempat wisata. Tidak terbayang gerahnya seperti apa.
Demi recehan, seorang badut rela menghibur para pejalan dan pengendara. Dengan ekspresi ceria, dan full smile. walaupun di dalam kostumnya kemungkinan hatinya tidaklah seceria kostum yang dipakainya. Hanya untuk mencari makan dan menghidupi keluarga. Begitulah hidup, penuh dengan perjuangan. Perjuangan untuk bertahan hidup. Namun dengan perjuangan yang halal tentunya.
Depok, 27 Januari 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar