Lucy Agustina, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menerjang Asa

Wanita itu berjuang sendiri tanpa terlihat gurat luka atau nestapa yang begitu pelik ujian hidup menimpanya. Langkahnya begitu ringan menjalani hari tanpa beban. Senyum sumringah nya tak pernah pudar dari wajahnya yang manis. Tak ada satupun yang tau bahwa sesungguhnya jiwa nya begitu rapuh. Ia berjalan sendiri diatas kaki nya sendiri, tanpa sandaran, bahkan hanya sekedar teman berkeluh kesah. Ia yang harus membesarkan buah hatinya, mendidiknya, menjadi teladan atas buah hatinya tanpa siapa pun.

Terkadang dalam sudut sunyi tampak buliran bening bergelantung lalu luruh dari sudut matanya. Jika ada yang menyadarkan dalam sunyinya Ia akan sesegera mungkin menghapus jejak bulir bening itu tanpa bekas, lalu tersenyum tanpa beban akan Ia suguhkan pada siapa saja. Begitulah Ia sosok wanita yang berusaha menerjang seluruh asa.

Ditempat kerja Ia tak pernah mengeluh atas apa yang menjadi tanggung jawabnya, bahkan terkadang melebihi semua. Apapun kesulitan baik pimpinan atau rekan akan Ia bantu selama Ia mampu tanpa pamrih. Bahkan terkadang ada yang sengaja memanfaatkan namun Ia tetap tak begeming hanya berujar singkat "biarlah, yang penting saya ikhlas. Kalau dia memanfaatkan saya, itu urusan dia sama Allah, bukan urusan saya" Begitulah ujarnya ketika ada rekan yang mencoba mengingatkannya. Entah hatinya terbuat dari apa, sehingga begitu mudah memaafkan.

Ia memang terlihat sangat bersahaja, penuh ceria, namun penuh dengan kelembutan. Orang akan mengira bahwa Ia sosok yang tidak akan bisa marah. Oo... Jangan salah, jika tentang harga dirinya yang tersentuh, Siap-siap lah kau akan dilumat nya habis tanpa sisa. Iya benar, dia lemah lembut dalam bertutur kata. Tapi hati-hati saja ketika ada orang yang mengusik harga dirinya. Ah.... Ia memang begitu wanita yang terselubung namun penuh dengan keteguhan.

Pada suatu ketika Ia berkata "sesungguhnya aku begitu letih, aku butuh sandaran, namun aku begitu trauma. Aku merasa sulit mencari sosok imam yg bertanggung jawab penuh dengan kasih sayang dan kelembutan" Ujarnya penuh dengan wajah kesedihan. Aku hanya mampu memeluk nya dan menguatkan hatinya bahwa Ia tak sendiri. Jika tidak ada yang akan menjadi sandaran, Allah lah sandaran terkuat satu-satunya.

Namun gurat kesedihan itu begitu cepat ia tepis kan, lalu Ia kembali tersenyum. "Ah... Aku tidak boleh lemah, jika aku lemah bagaimana dengan buah hati ku yang menopang kan seluruh jiwa raganya pada ku. Aku harus menjadi ibu dan juga ayah bagi mereka" Begitulah cara Ia mengobati setiap kesedihan, setiap luka yang menimpanya. Setelah Ia lontarkan kalimat keterpurukan, namun Ia juga yang melontarkan kalimat yang menyemangati dirinya sendiri. Ia lah wanita yang selalu membalut setiap lukanya dengan sendiri.

Ia pernah bercerita, bahwa Ia pernah berusaha membuka hati, namun disaat Ia mulai membuka hati, kembali Ia rasakan kecewa lagi. Hingga akhirnya saat ini Ia kembali menutup diri dan kembali mengubur hati yang mati dalam-dalam. Entahlah... Aku begitu iba, namun tak berdaya terhadapnya. Andaikan ada lelaki yang begitu paham tentang Ia, sungguh Ia akan sangat beruntung memilikinya. Sungguh merugi lelaki yang telah menyia-nyiakan nya. Tapi biarlah, mungkin Allah sedang mempersiapkan yang terbaik buatnya. Semoga kau menemukannya sahabatku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang menarik

21 Mar
Balas

Terimakasih bu Rismalasari

23 Mar

Keren tulisannya

21 Mar
Balas

Terimakasih Bu

23 Mar

Wanita bukanlah lemah...izin follow bu.Semoga berkenan subggah dan baca gurusiana saya CINTA BUKU

21 Mar
Balas

Iya bu, terimakasih... Saya follow balik bu...

23 Mar

Keren buk...

23 Mar
Balas

Terimakasih bu...

23 Mar



search

New Post